Lantas mengapa tidak ada pecel yang identik dengan bumbu kacangnya?
Sebenarnya pecel lele awalnya bernama pecek lele.
Pecek berarti istilah yang digunakan warga Jawa Timur untuk cara menghidangkan makanan dengan cara dipenyet atau digeprek kemudian diberi sambal.
Masalahnya, di Jakarta ada menu makanan Betawi yang bernama pecak, dimana hidangan ini merupakan ikan tawar yang digoreng atau dibakar dan disiram kuah santan dengan rempah-rempah serta cabai dan kemiri.
Baca Juga: Harga Pecel Lele Rp 300 Ribu? Ini 3 Makanan Kaki Lima yang Mahal Banget di Luar Negeri
Agar tidak sama yang bisa menimbulkan salah persepsi maka pedagang pecel lele mengganti nama menunya menjadi pecel lele.
Kemudian, kenapa harus lele yang digunakan, mengapa tidak gurame atau nila?
Ketua Putra Asli Lamongan (Pualam), Soen’an Hadi Poernomo menjelaskan jika masyarakat Lamongan lebih memilih lele karena sifat lele yang bisa kuat hidup sehingga masih segar sebelum benar-benar di masak.
"Lele itu punya labirin di dalam tubuhnya, jadi tanpa air atau di tempat berlumpur yang ekstrem pun bisa bertahan hidup, akhirnya digoreng pas masih segar,” ujar Soen'an seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Bisa Jadi Ide Bisnis, Resep Membuat Naget dari Lele, Enak dan Mudah