“Gue sampai pikir bapak gue tuh lebih sayang sama dia daripada gue. Kalau gue kena marah sama bapak gue, dia ikut marahin gue. Oh gue dendam banget,” sambung Helmy mengisahkan masa-masa kehidupannya saat dendam dengan sang kakak.
Kompetisi sehat dengan sang kakak untuk menjadi yang terbaik, dirinya kemudian masuk ke STAN secara gratis bahkan menjadi lulus terbaik di sana.
Padahal, awalnya STAN bukanlah pilihan Helmy, dirinya sebenarnya ingin masuk di salah satu universitas, namun karena kondisi keuangan yang tidak mendukung keinginannya ia terpaksa masuk ke STAN.
Baca Juga: Jadi Investasi, Helmy Yahya: Kecerdasan Itu dari Doa Orang Tua
Meski ada iri dan dendam, namun Helmy dan Tantowi tidak merusak hubungan kakak-beradik mereka, mereka justru menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk bekerja dan menjadi yang terbaik dalam setiap pekerjaannya.
Tantowi Yahya pada saat itu dikenal dalam programnya ‘Who Wants to Be a Millionaire’, sedangkan Helmy dengan program ‘Siapa Berani’.
Helmy memenangkan Panasonic Awards dan momen itu adalah pertama kalinya ia mengalahkan sang kakak.
Baca Juga: Orang Pintar Tanpa Attitude, Helmy Yahya: Tidak Bisa Menjadi Besar