Sonora.ID - Tak sedikit orang yang ingin menjadi sosok yang dilihatnya di media sosial atau di televisi, karena menganggap hidup mereka yang menjadi public figure adalah hidup yang menyenangkan dan tidak pernah berkekurangan.
Padahal, di balik apa yang saat ini ditampilan di media sosial atau TV, pasti ada perjuangan yang dilakukan untuk sampai pada tahap tersebut.
Hal itu juga yang dialami oleh presenter legendaris dan kebanggaan Indonesia, Helmy Yahya yang mengaku bahwa dirinya pernah hidup susah.
Baca Juga: Percaya dengan 'Rezeki Menikah', Uya Kuya Dijanjikan Pekerjaan oleh Helmy Yahya
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, saat berbincang dengan Marshel Widianto, dirinya bahkan mengaku pernah makan pakai minyak jelantah dan ditambahkan garam sedikit.
“Wah hidup kita susah, makan pakai minyak jelantah mah, saya alami. Orang Palembang sebutnya minyak kluran. Jadi dikasih garam sedikit,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Helmy juga mengaku sempat iri dan dendam bahkan berkompetisi dengan kakaknya sendiri, Tantowi Yahya untuk bisa keluar dari masa sulit keluarganya tersebut.
Dendam tersebut muncul karena Helmy melihat sang ayah tidak diperhatikan oleh ayahnya karena sang ayah lebih sayang dengan si kakak.
Baca Juga: Semua Orang Harus Punya Mimpi Besar, Helmy Yahya: Itu Seperti Misteri
“Gue sampai pikir bapak gue tuh lebih sayang sama dia daripada gue. Kalau gue kena marah sama bapak gue, dia ikut marahin gue. Oh gue dendam banget,” sambung Helmy mengisahkan masa-masa kehidupannya saat dendam dengan sang kakak.
Kompetisi sehat dengan sang kakak untuk menjadi yang terbaik, dirinya kemudian masuk ke STAN secara gratis bahkan menjadi lulus terbaik di sana.
Padahal, awalnya STAN bukanlah pilihan Helmy, dirinya sebenarnya ingin masuk di salah satu universitas, namun karena kondisi keuangan yang tidak mendukung keinginannya ia terpaksa masuk ke STAN.
Baca Juga: Jadi Investasi, Helmy Yahya: Kecerdasan Itu dari Doa Orang Tua
Meski ada iri dan dendam, namun Helmy dan Tantowi tidak merusak hubungan kakak-beradik mereka, mereka justru menjadikan hal itu sebagai motivasi untuk bekerja dan menjadi yang terbaik dalam setiap pekerjaannya.
Tantowi Yahya pada saat itu dikenal dalam programnya ‘Who Wants to Be a Millionaire’, sedangkan Helmy dengan program ‘Siapa Berani’.
Helmy memenangkan Panasonic Awards dan momen itu adalah pertama kalinya ia mengalahkan sang kakak.
Baca Juga: Orang Pintar Tanpa Attitude, Helmy Yahya: Tidak Bisa Menjadi Besar