“Kami cenderung mencoba membagi peran sebaik mungkin, kami tidak terlalu banyak berinteraksi, tapi kami bergaul dengan baik, maka hubungan saudara yang khas akan tetap muncul di dalamnya. Kita bisa bertengkar hebat 15 menit, karena kita bersaudara, kita bisa melupakannya dan melanjutkan bisnis,” sambung Padraig.
Sukses membangun bisnis dengan sang kakak, Padraig kemudian memutuskan untuk mengajak sang istri turut berbisnis bersama dengan kakaknya dan istri sang kakak juga.
Pada tahap ini, lagi-lagi pembagian peran dan tanggung jawab menjadi kunci utamanya. Istri Padraig yang adalah seorang akuntan, memegang peran mengatur keuangan di dalam bisnis tersebut.
Baca Juga: Besarnya Peran Mentor dalam Membangun Bisnis, Pebisnis: Hemat Waktu!
Sedangkan istri Tom yang adalah seorang pengacara mengambil peran dalam mempersiapkan lisensi dan kebutuhan bisnis lainnya.
“Saya tidak punya cukup masalah dengan saudara saya, saya memutuskan untuk membawa isti saya dan istri Tom dalam bisnis juga, dan itu bisa menyenangkan. Pada akhirnya saya yang bertanggung jawab dan perlu membimbing, kami pun mencoba untuk tidak telalu bersinggungan karena di situlah konflik sebenarnya muncul,” jelasnya.
Ditambah lagi Padraig memiliki 3 anak-anak yang masih kecil, yang tidak memungkin bila dirinya dan istri pulang ke rumah dengan membawa permasalahan di bisnis.
Mereka biasanya meninggalkan semua permasalahannya ‘di pintu’ dan membicarakannya sejenak sebelum akhirnya menjalankan peran mereka sebagai sebuah keluarga. (*Adv)
Baca Juga: Mulai Bisnis Bareng Teman, Perhatikan Dulu Beberapa Tips dari Pakar