Hari Pertama PTM di Banjarmasin, Siswa yang Tinggal Dizona Orange Dipulangkan

12 Juli 2021 15:55 WIB
Salah seorang siswa dijemput orangtuanya
Salah seorang siswa dijemput orangtuanya ( Smart FM / Jumahuddin)

 

Banjarmasin, Sonora.ID - Sejumlah sekolah di Banjarmasin resmi menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran 2021/2022, Senin (12/07).

Namun, sekolah yang diberikan izin untuk menggelar PTM hanya lah sekolah di zona hijau atau kuning.

Sementara sekolah yang berada dalam zona oranye, hanya diperkenankan menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR).

Begitu pula dengan siswa yang berdomisili di wilayah oranye, tidak diperkenankan ikut PTM, meskipun sekolahnya berada di zona hijau atau kuning.

Baca Juga: Disdik Makassar Persiapkan Sekolah Tatap Muka Awal Juli 2021

Dari pantauan Smart FM Banjarmasin di SMPN 2 Banjarmasin, di Jl. Batu Benawa, Kel. Teluk Dalam, Kec. Banjarmasin Tengah, ada dua orang siswa yang terpaksa diminta kembali pulang, lantaran domisilinya berada di zona orange penyebaran Covid-19. 

"Sesuai dengan edaran, siswa dari kelurahan yang orange disuruh dirumah saja tidak perlu ke sekolah," ucap Satoli, Kepala Sekolah SMPN 2 Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM, Senin (12/07) pagi.

Ia menjelaskan, kedua siswa tersebut berasal dari Kelurahan Surgi Mufti dan Tanjung Pagar yang statusnya saat ini dalam zona orange. Sehingga pihak sekolah pun memberikan pembekalan secara daring.

 Baca Juga: Pengamat Pendidikan Sebut Belajar Tatap Muka Sebaiknya Ditunda Dahulu

"Untuk materi-materi pengenalan lingkungan nanti akan kirim kepada mereka,"ujarnya. 

Diketahui, dihari pertama PTM, pihak sekolah hanya memberikan materi pengenalan lingkungan untuk kelas 7A sampai 7H. 

Pemberian materi dibagi 2 shift, yakni mulai dari pukul 07.30 - 09.30 wita untuk kelas 7 nomor absen ganjil dan pukul 10.00 sampai 11.30 wita untuk kelas 7 nomor absen genap. 

Jumlah siswa kelas tujuh di SMPN 2 Banjarmasin sebanyak 279 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Mereka mengikuti PTM dibagi 2 selama 2 hari, yakni Senin dan Selasa untuk kelas tujuh. Dilanjutkan kelas delapan hari Rabu dan Kamis, dan kelas sembilan Jumat dan Sabtu. 

Baca Juga: Disdik Makassar Persiapkan Sekolah Tatap Muka Awal Juli 2021

"Jadi bergantian, kelas 7 ini ada delapan kelas, jadi dibagi dua. Untuk menjaga prokes, per rombel hadir hanya 50 persen," pungkasnya. 

Berbeda halnya dengan SMPN 1 Banjarmasin, yang pada hari pertama PTM dihadiri seluruh peserta didik kelas 7, yang jumlahnya sekitar 224 siswa.

Dengan kata lain, tidak ada siswa yang dipulangkan dengan alasan berdomisili di zona oranye.

Lantas, apakah memang seperti itu kenyataannya? Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairur Rahman rupanya belum menyadari adanya aturan tersebut.

Baca Juga: Sekolah Kejuruan Sambut Baik Rencana Belajar Tatap Muka Terbatas

"Yang tidak diizinkan itu sekolahnya kalau berada di zona oranye. Bukan siswanya, yang kita tahu," bebernya.

Ia mengaku, tidak mengetahui adanya aturan bahwa siswa yang berdomisili di zona oranye juga tidak diperkenankan turun ke sekolah.

Ia menambahkan, pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa kelas 7 di SMPN 1 sendiri diselenggarakan selama 3 hari. Sedangkan untuk siswa kelas 8 dan 9 semua diliburkan.

"Di hari pertama ini semua siswa kelas 7 hadir. Karena pemberitahuan untuk siswa yang berada di zona oranye tidak diperkenankan turun baru kita ketahui," tuntasnya

Terpisah. Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menegaskan, tidak hanya sekolah yang berada di zona oranye yang ditunda, namun juga siswa yang berdomisili di zona oranye tidak diperkenankan turun ke sekolah.

Baca Juga: Disdik Banjarmasin Putuskan Tidak Ada Pembelajaran Tatap Muka di Wilayah yang Terdampak Zona Orange

Menurutnya, sekolah wajib mendata setiap siswanya masing-masing. Sehingga tidak kecolongan, ada siswa dari zona oranye yang hadir di sekolah.

"Sekolah pasti juga sudah punya data masing-masing siswa. Per minggu akan kita evaluasi. Kalau yang sekolah di zona oranye dalam seminggu berubah jadi kuning atau hijau maka boleh buka. Begitu juga sebaliknya. On/Off saja," tutupnya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima dari Kabid SMP Dinas Pendidikan Banjarmasin, Sahnan, ada beberapa SMPN yang mengalami penundaan PTM lantaran masuk dalam wilayah zona oranye.

Yakni SMPN 35 di Kel. Sungai Andai, SMPN 24 di Kel. Surgi Mufti, SMPN 23 di Kel. Pekapuran Raya, SMPN 19 Kel. Pemurus Dalam, SMPN 8 dan SMPN 18 di Kel. Tanjung Pagar.

Begitu juga dengan sebagian sekolah swasta, di antaranya SMP SMIP 1946 di Kel. Surgi Mufti, SMP Muhammadiyah 4 di Kel. Pekapuran Raya.

Baca Juga: Selama Tidak PPKM dan Zona Merah, Kadisdik: Masih Punya Harapkan Laksanakan PTM

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Sejumlah sekolah di Banjarmasin resmi menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran 2021/2022, Senin (12/07).