"Terhambat karena tidak bisa didata ini ibu, kan ada warga juga yang tidak ada datanya. Kalau begini kita input manual," tambahnya.
Tim detektor telah melaporkan masalah errornya aplikasi tersebut ke master kecamatan agar segera di tindak lanjuti.
Sementara, untuk menjaga data warga yang telah diperiksa agar bisa dimasukkan dalam sistem. Langkah yang diambil dengan menulis secara manual data.
Diketahui, data yang diambil tin detektor akan tersinkron ke dalam big data pemerintah di pusat kontrol (warroom) Balaikota.
Selanjutnya menjadi database sebaran covid 19 di 15 kecamatan. Digunakan acuan tim Makassar Recover untuk menentukan zona setiap RT dan RW serta memastikan penanganan kasus yang ditemukan.
Baca Juga: Untuk Antisipasi, Satgas COVID-19 Ponorogo Drikan Tenda Darurat Kedua