Makassar, Sonora.ID - Pemerintah berniat membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah. Langkah percepatan telah dilakukan. Seperti vaksinasi guru, penyemprotan disinfektan dan penyediaan fasilitas sanitasi di seluruh sekolah.
Namun, akhirnya kembali ditunda seiring kasus penularan Covid 19 mengalami tren peningkatan. Padahal sebelumnya telah dijadwalkan mulai dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru.
Wali Kota, Danny Pomanto mengatakan pembelajaran hingga saat ini masih melalui virtual. Diharapkan para siswa-siswi bisa menyimak dan memahami pembelajaran dengan baik.
Hal itu disampaikan saat membuka masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga: PPKM Darurat, Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat Akan Hadir Virtual Dalam Persidangan
"Sabar ki anak-anakku, memang virtual itu memberi kebosanan tapi disitulah ruang kita yang paling aman," ujarnya.
Dia menambahkan ilmu tidak terbatas di ruang kelas saja. Banyak hal yang bisa menambah pengetahuan yakni media elektronik dan lainnya.
Danny menyebut hal terpenting yaitu informasi itu baik untuk kehidupan atau generasi muda.
Baca Juga: Wali Kota Makassar Tinjau Kesiapan Kapal Pelni Dijadikan Tempat Isolasi
“Saya berpesan para guru untuk mengajarkan kepada murid untuk memperlihatkan perbedaan antara hoax dan berita yang benar adanya. Karena kalau hoax bisa menimbulkan banyak kebencian, maka dengan itu mempelajari fakta bukti adalah hal yang penting untuk tidak merusak sistem yang telah kita lakukan sejak lama,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga mengajak pelajar untuk mendoakan Makassar bebas dari virus corona.
Selain itu, mereka diminta menjadi ikon di rumah (home influenser) sebagai peningkatan kesadaran atas pentingnya protokol kesehatan.
Danny menyakini pandemi segera berakhir jika seluruh pihak saling mengingatkan. Turut hadir dalam kegiatan
"Anak-anak bisa menjadi home influeser, jadi anak di rumahnya bisa mempengaruhi ayah ibunya atau om untuk menjadi duta pakai masker," tutupnya.
Kerinduan ingin bersekolah tatap muka diungkap pelajar SMP 30 Makassar, Andi Delima.
Baca Juga: Tim Detektor Banyak Ditolak Warga, Wali Kota Makassar: Jangan Menyesal
Dia mengaku selama ini kesulitan memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru dengan metode daring.
"Saya ingin bersekolah tatap muka lagi, karena selama daring atau online saya selalu tidak memahami pembelajaran dari guru saya," ujarnya.
Delima menambahkan ingin kembali berinteraksi secara langsung. Hal ini dianggap membantu.
Murid bisa langsung bertanya kepada guru saat ada hal yang tak dimengerti.
"Saya ingin belajar tatap muka lagi agar lebih berkonsentrasi untuk belajar dan bisa dibimbing oleh guru saya,"
Baca Juga: Pro Kontra Tim Detektor, Pemkot Makassar Lakukan Evaluasi Ini Hasilnya
Pelajar di Makassar berjanji siap menjalankan protokol kesehatan dengan berbagai ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Dia kemudia menyampaikan permohonan untuk menggelar sekolah tatap muka.
"Saya minta kepada bapak Wali Kota untuk mengizinkan kami bertatap muka lagi. Kami berjanji untuk mengikuti protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas," tutupnya.
Sementara sekretaris dinas pendidikan Makassar, Amelia Malik melaporkan hasil pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Rinciannya, jumlah pendaftar di tingkat SD sebanyak 35.553 orang dan pendaftar SMP sebanyak 35.500 orang.
Kegiatan MPLS dihadiri puluhan ribu pelajar se Kota Makassar, ketua tim penggerak PKK Indira Jusuf Ismail dan Plt Kedisdik Nielma Palamba.
Baca Juga: Tim Detektor Banyak Ditolak Warga, Wali Kota Makassar: Jangan Menyesal