Wali Kota Makassar Tanggapi Foto Kritik Kerja Tim Detektor

13 Juli 2021 21:15 WIB
Danny Pomanto, Wali Kota Makassar
Danny Pomanto, Wali Kota Makassar ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Wali Kota, Danny Pomanto menanggapi beredarnya foto yang diduga sebagai bentuk kritik terhadap kerja tim detektor.

Tersebar di sosial media dan grup whats up. Seperti berboncengan tiga saat mengendarai motor, melepas masker dan kontak fisik saat menemui langsung masyarakat.

Dia mengakui perlu adanya pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang kemudian hari. Diketahui tim detektor bekerja ke rumah-rumah untuk mendata kondisi kesehatan warga.

"Jadi masalah bonceng tiga (naik motor), itu karena satu ji motornya kodong (kasihan). Saya kadang-kadang (melihat) dipostingan itu saya sambil guyon-guyon, ini mestinya bonceng lima ini supaya dia tau detektor ini pemain akrobat, ya kira kira itu, guyon-guyon saja," ujarnya.

Baca Juga: Aplikasi Error, Satgas Detektor Makassar Kesulitan Data Warga

Danny menyampaikan hal itu saat ditemui di kediaman pribadinya, di Jalan Amirullah, Makassar, Selasa (13/7/2021).

Dia memandang masalah itu perlu ditelusuri lebih dalam. Bisa saja disebabkan mereka dalam kondisi kelelahan, sedang makan dan lainnya. Danny kemudian membela mereka yang diviralkan.

"Bayangkan itu, teman-teman (tim Detektor Covid) datang ke lapangan, panas-panas, jalan kaki, pakai masker, kadang kadang-kadang dapat rumah terus dia kasih keluar maskernya, kadang-kadang mereka kedapatan itu pada saat mereka mau makan," jelasnya.

Pemerintah secara bertahap akan melakukan penyempurnaan terhadap standar kerja tim detektor di lapangan.

Danny menekankan kerja ikhlas dari tim detektor untuk panggilan kemanusiaaan.

Baca Juga: Ini Cara Penguatan Ekonomi dalam Program Makassar Recover

"Paling tidak detektor itu betul-betul sudah menyambung nyawanya, menyambung kesehatannya untuk kesehatan masyarakat banyak, ini modal besar, dan Insyallah saya akan sempurnakan standardisasi itu lewat pengawasan yang lebih ketat," ungkapnya

Wali Kota menyebut pembenahan yang sudah dilakukan. Seperti tim detektor hanya dibolehkan di teras atau di depan rumah warga.

Kemudian alat yang digunakan seperti tensi meter, baju azmat dan lainnya disterilkan setelah selesai digunakan.

Danny menambahkan banyak kritik netizen di media sosial yang tidak masuk akal.

"Misalnya harus satu alat satu orang, berarti tidak masuk akal. Dokter saja itu satu saja alatnya dengan ribuan pasiennya, jadi apa bedanya dengan itu. Jadi itu adalah bagian dari pada ketidakpahaman dan hoax dan saya kira perlu banyak informasi lah biar mereka bisa paham," tegasnya.

Baca Juga: Pro Kontra Tim Detektor, Pemkot Makassar Lakukan Evaluasi Ini Hasilnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm