Sonora.ID - Percaya adalah kunci dalam berbagai hubungan, tak hanya percintaan, tetapi juga dalam pertemanan, keluarga, dan pastinya dalam hubungan pekerjaan.
Kepercayaan tersebut bisa dibangun dengan 2 faktor, yang pertama adalah memang sang pemberi kepercayaan cenderung mudah mempercayai orang lain, dan yang kedua adalah karena yang diberi kepercayaan menunjukkan integritas dirinya.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa ada 4 tips untuk bisa mempercayai orang lain.
Baca Juga: Percaya Anak-anaknya Bisa Sukses Sendiri, Ashanty: Kita Kasih Ilmu
Percaya pada orang lain adalah hitam atau putih
Banyak orang yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa seluruhnya memberikan kepercayaan pada seseorang, padahal Hing menegaskan bahwa percaya tidak bisa diberikan setengah-setengah.
“Digital bukan analog, 1 atau 0, jadi cuma ada percaya atau tidak, sudah. Jadi, percaya itu entah percaya atau tidak. ‘Jangan percaya dia sepenuhnya’, enggak ada itu,” tegas Hing memaparkan.
Jadi, memberikan kepercayaan pada orang lain bagaikan hitam atau putih, tidak ada abu-abu di tengahnya. Kecuali jika Anda hanya percaya pada skillnya atau kemampuannya bukan kepada orangnya.
Baca Juga: Disiplin Menulis Jurnal, Dian Sastro: Gue Percaya Kalau Menulis Itu…
Value
“Seseorang bisa percaya dengan orang lain, dengan 1 unsur yang dipegangnya, 1 hal saja. Misalnya saya janjian meeting jam 3, lalu Anda datang jam 3 kurang 5. Saya langsung bilang bahwa Anda bisa dipercaya,” jelas Hing.
Artinya bahwa masing-masing orang memiliki value atau kriteria tersendiri untuk bisa menentukan seseorang bisa dipercayai atau tidak.
Ketika orang yang baru ditemuinya sudah memberikan kesan bahwa dirinya memiliki value tersebut, maka dalam pertemuan pertama saja Anda sudah bisa memberikan kepercayaan tersebut kepadanya.
Baca Juga: Percaya dengan 'Rezeki Menikah', Uya Kuya Dijanjikan Pekerjaan oleh Helmy Yahya
Strategi melalui indra
Manusia memiliki 5 indra yang bisa digunakan untuk menilai orang lain, tetapi masing-masing orang memiliki strategi yang berbeda-beda dalam menggunakan indra tersebut.
“Ini memiliki strategi percaya setiap orang akan berbeda-beda, setiap kita punya sendiri-sendiri. Kita bicara kelima indra kita, kalau Anda tingkat kepercayaannya sangat tinggi terhadap apa yang Anda lihat, berarti Anda akan mencari informasi melalui mata untuk memperkuat kepercayaan itu,” ungkapnya.
Ada juga orang-orang yang lebih percaya dengan indra pendengarannya, maka orang tersebut memerlukan ungkapan atau testimoni orang lain yang meyakinkan dari orang lain agar dirinya bisa percaya.
Baca Juga: Berikut Dua Faktor Berpengaruh untuk Membentuk Rasa Percaya Diri
Pertahankan nilai positif orang lain
“Nilai positifnya seseorang itu kita pertahankan, kalau kita mau pertanyakan dia, yang kita pertanyakan hanyalah konsistensi perilakunya saja, tetapi orangnya bagi kita tetap positif,” jelas Hingdranata.
Ketika Anda sudah percaya dengan orang lain karena dirinya tepat waktu, sopan, dan lain sebagainya, baiknya Anda tidak mencampurkan hal ini dengan aspek-aspek lain yang tidak ada hubungannya.
Misalnya ketika orang yang tepat waktu tersebut ternyata memiliki masalah dengan keluarganya, kemudian Anda langsung mencabut kepercayaan tersebut.
Baca Juga: Berikut Dua Faktor Berpengaruh untuk Membentuk Rasa Percaya Diri