Berkaca pada kondisi Idul Adha tahun sebelumnya, mamah Nok hanya berani menjajakan total sebanyak 70 hewan kurban saja tahun ini. Namun, hingga H-1, dari 70 kambing kurban yang dijajakan, Ia mengaku masih tersisa 50 ekor.
Menurutnya, meski tahun kemarin pandemi tapi masih bisa menjual sekitar 90 kambing kurban, namun sekarang Ia mengaku menjual 2 ekor sehari saja sulit.
"Saya buka lapak disini 24 jam, kalau malam gelap tidak boleh ada lampu penerangan bahkan lampu jalan juga dimatikan, gimana omzet ngga terjun bebas coba," tuturnya.
Baca Juga: Beratnya Hampir 1 Ton, Masjid Raya Sabilal Muhtadin Terima Sapi Kurban Presiden
Di lapaknya, mamah Nok menjual kambing mulai dari harga Rp2,2 juta hingga yang paling mahal Rp6 juta. Sedangkan untuk menyiasati, Ia banting harga yang penting bisa terjual meskipun keuntungan sangat tipis.
"Efek PPKM darurat sekarang ini boleh dibilang terasa banget dampaknya. paling parah selama puluhan tahun saya jualan hewan kurban disini, saya harap pemerintah tidak perpanjang PPKM darurat," ujarnya lesu.
Baca Juga: Tahun ini, Pedagang Kambing Kurban Mengaku Mengalami Penurunan Penjualan