Cegah Klaster Keluarga, Pemkot Surabaya Terapkan Standar Perawatan Covid-19 bagi Warga Positif Rapid Antigen

20 Juli 2021 14:10 WIB
Wali Kota Eri saat meninjau vaksinasi massal di Jalan Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Senin (19/07/2021).
Wali Kota Eri saat meninjau vaksinasi massal di Jalan Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Senin (19/07/2021). ( Sonora FM Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan standar perawatan Covid-19 kepada warga yang rapid antigennya positif, sehingga tidak harus menunggu hasil swab PCR keluar.

Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah klaster di lingkungan keluarga.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas di 31 kecamatan agar menerapkan standar penanganan Covid-19 kepada warga yang hasil rapid antigennya positif. Standar ini juga diterapkan sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Salut, Aksi Nyata Sosok Eza Gustian Bagikan Sembako saat PPKM Darurat

"Kalau ada warga hasil rapid antigen-nya positif, maka langsung dikasih obat-obatan, beri vitamin dan permakanan. Jadi tidak harus menunggu hasil swab PCRnya keluar," kata Eri saat meninjau vaksinasi massal di Jalan Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Senin (19/07/2021).

Oleh sebab itu, Wali Kota juga mengimbau kepada seluruh warga Surabaya apabila mengalami gejala batuk maupun flu, supaya segera memeriksakan diri ke Puskesmas. Selain dilakukan pemeriksaan kesehatan, warga tersebut juga di-rapid antigen.

"Kalau ada yang sakit misal batuk atau flu, saya harap agar bisa langsung ke Puskesmas. Ketika ada yang batuk flu, langsung dilakukan pemeriksaan rapid antigen," pesannya.

Nantinya, apabila hasil rapid antigen positif, Eri berharap, warga tersebut berkenan untuk menjalani isolasi ke Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), Hotel Asrama Haji (HAH) atau tempat-tempat yang telah disediakan Pemkot Surabaya.

Baca Juga: Mahasiswa Jadi Sasaran Vaksinasi yang Digelar GMNI di GOR Manahan Solo

Utamanya, bagi warga yang rumahnya kurang layak apabila digunakan untuk isolasi mandiri (isoman).

"Makanya saya punya kebijakan kalau rapid antigen positif, langsung ditarik isolasi agar jangan di dalam rumah. Karena Covid-19 ini bukan aib, tapi penyakit yang bisa disembuhkan. Kita harus semangati mereka," tuturnya.

Di sisi lain, Wali Kota juga berpesan kepada warga apabila melakukan rapid antigen mandiri dan hasilnya positif, supaya segera melaporkan ke Puskesmas maupun rumah sakit.

Baca Juga: Daop 3 Cirebon Batasi Perjalanan KA Jarak Jauh Masa Libur Idul Adha

Harapannya, warga tersebut bisa segera mendapat perawatan untuk mencegah terjadinya klaster di lingkungan keluarga.

"Karena masih saja ada warga yang merasa penyakit ini adalah sebuah aib. Sehingga mereka takut untuk melaporkan ataupun memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, bahwa Wali Kota Eri ingin melakukan percepatan penanganan melalui standar perawatan Covid-19.

Sehingga, ketika ada warga yang hasil rapid antigen positif, langsung diberikan obatan-obatan, vitamin hingga permakanan.

Baca Juga: Gelar Shalat Idul Adha, Masjid Agung Palembang Batasi Jumlah Jamaah

"Pak Wali Kota ingin percepatan penanganan. Kalau ada warga melakukan rapid antigen mandiri dan hasilnya positif, maka diharapkan juga segera melaporkan ke Puskesmas," kata Febri.

Tak hanya itu, bagi warga Surabaya yang mengalami gejala flu maupun batuk, pihaknya juga mengimbau supaya segera memeriksakan diri ke Puskesmas.

Nah, ketika hasil rapid antigen-nya positif, maka perawatannya langsung disesuaikan dengan standar Covid-19.

Baca Juga: Masyarakat Palembang Dipersilahkan Gelar Sholat Idul Adha Di Masjid

"Kalau rumah tidak layak digunakan isoman, bisa langsung ke RSLT atau Hotel Asrama Haji agar langsung mendapat penanganan. Untuk mencegah klaster keluarga, warga yang konfirmasi, langsung dipindah ke RSLT atau HAH," jelasnya.

Pihaknya mendorong masyarakat agar tidak ragu ataupun takut menyampaikan hasil rapid antigen mandiri. Sehingga, pemkot bisa segera memberikan perawatan dan pengawasan.

Jika mengalami kesulitan, hasil tersebut dapat dilaporkan kepada RT/RW setempat melalui whatsapp agar diteruskan ke Puskesmas.

"Jangan ragu untuk menyampaikan hasilnya. Ketika sudah dilaporkan kalau dia positif rapid antigen, ini langsung disampaikan ke Lurah, Camat agar mendapat permakanan. Lalu ke Puskesmas untuk penanganan pertama," pungkasnya.

Baca Juga: Inovasi Hallo Dokter Mudahkan Pananganan Pasien Isolasi Mandiri

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm