Makassar, Sonora.ID - Sebanyak 23 lurah diberhentikan dari jabatannya. Menyusul dianggap tidak mendukung program Makassar Recover.

Hal itu diungkap Kepala Bidang Kinerja dan Penghargaan BKPSDM Kota Makassar, Munandar saat dikonfirmasi belum lama ini.

Dia memastikan tidak semua kecamatan ada lurah yang diberhentikan. Khusus di tamalanrea menjadi terbanyak seiring ada tiga yang dicopot.

"Ada 23 lurah, kita akan menunggu hasil laporannya, jadi diganti Plh dulu, karena inikan pembebasan sementara," ujarnya.

Baca Juga: Provokasi Warga, Wali Kota Makassar Berencana Pecat Camat dan 30 Lurah

"Nanti saya kasih hari rabu nama-namanya," sambungnya.

Namun, dia enggan menyebut siapa lurah yang dimaksud.

Mengenai apakah ada camat yang juga dicopot, dia mengatakan hanya diberikan peringatan keras.

"Camat tidak ada, tapi dia diberi peringatan sifatnya teguran, kesemua camat," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto memberi sinyal akan mencopot jabatan bawahannya seiring meresahkan masyarakat.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Copot Lurah Lakkang, Ini Alasannya

Mereka merupakan pejabat lurah yang menghasut masyarakat untuk menolak program Makassar Recover.

"Dan beberapa lurah sudah terang-terangan mengatakan tidak ada makassar recover. Tapi lurah-lurah ini sudah teridentifikasi dan akan saya selesaikan minggu depan," jelasnya.

Lanjut Danny, lurah-lurah yang teridentifikasi tersebut memang selama ini memiliki kinerja yang buruk, dan hanya menyusahkan masyarakat.

"Karena mereka memprovokasi masyarakat, memang lurah-lurah ini kinerjanya jelek, dan cenderung menjilat saja kerjanya, menyusahkan masyarakat," tegas Danny.

Baca Juga: Akibat Pungli, Wali Kota Bobby Nasution Copot Lurah Sidorame Timur

Ia pun memastikan, bakal mengganti para camat dan lurah yang ikut menghambat jalannya progeam Makassar Recover.

"Pasti saya selesaikan, tadinya mau saya sisakan setelah resetting, tapi saya percepat ini," tuturnya

Danny membeberkan, ada sekitar 30 lurah yang sudah diidentifikasi, yang berasal dari hampir semua kecamatan.

"Tapi nanti kita evaluasi, kalau ada yang bisa dimaaafkan kita maafkan, tapi yang memprovokasi Masyarakat tidak ada maaf lagi," tutupnya.

Baca Juga: Setelah Ketua RT dan RW, Wali Kota Ganti 60 Persen Lurah di Kota Makassar