Sebelumnya beredar berita tentang adanya calo jasa kremasi yang mematok harga hongra ratusan juta rupiah per jenazah pasien Covid-19.
Menanggapi kabar tersebut, pria yang merupakan Dewan Pembina Krematorium Cilincing memerintahkan krematorium tersebut untuk menerima jenazah pasien Covid-19 dan memungut harga rendah untuk jasa kremasi, yakni Rp 7 juta.
Di balik keberhasilannya, lelaki yang semula bernama Josef Alun itu mengungkapkan kisah masa lalunya sebelum berhasil menjadi pengusaha.
"Dulu saya jualan macam-macam. Es mambo, kacang, dan saya mimpi jadi tukang parkir. Karena kalau saya lewat di belakang Metro Pasar Baru itu banyak teman-teman saya yang kerja jadi tukang parkir dan mereka dapat Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per hari," jelas Jusuf.
Baca Juga: Lanud Dhomber Gelar Vaksinasi Warga, Guna Memutus Rantai Covid-19
Kala itu, lanjutnya, uang Rp 10.000 merupakan nominal yang cukup besar. Ia pun membandingkan nominal tersebut dengan satu mangkok bakmie yang hanya seharga Rp 300.
"Kala itu harga bakmie cuman Rp 300. Kalau dapat Rp 10.000 per hari bisa nyimpen banyak. Mimpinya itu doang enggak ada yang lain," tegasnya.