"Biaya dan dana untuk membuat peti mati tersebut menggunakan dana saya sendiri," katanya, Rabu, (28/7/2021).
“Saya jadi kades sama sekali tak memakai uang [sebagai pelicin]. Warga sendiri gotong royong membantu saya saat mencalonkan diri. Begitu saya jadi kades, saya bertekad membantu warga. Saat ada yang meninggal dunia, saya belikan peti jenazah dan kebutuhan lainnya [seperti kain mori, payung, dan lainnya]. Anggarannya dari saya pribadi,” kata Sukadi Danang Witono, saat ditemui pada Hari Senin (26/7/2021).
Aksinya ini didasari oleh sikap yang harus ia tunjukkan sebagai seorang pemimpin di daerahnya, yang bisa mengayomi masyarakatnya serta memberikan pelayanan yang terbaik sebisa mungkin.
Selain itu, ia mengaku bahwa dirinya juga pernah menjalani hidup dengan kesusahan sehingga ia tidak menginginkan hal itu dirasakan oleh warganya yang hidup dengan keterbatasan harus merasakan sulitnya untuk mendapatkan sebuah peti mati untk keluarganya.
"Hal ini saya lakukan karen saya merasa sebagai Kepala Desa Birit harus bisa jadi sosok pelayan bagi warga saya," ucapnya.
Baca Juga: Sanksi Nyeleneh untuk Pelanggar PSBB, Push Up, Masuk Ambulans, hingga Tidur di Peti Mayat