"Kita verifikasi di lapangan layak atau tidaknya penerima bantuan, ternyata setelah kita verifikasi dari 317 bantuan yang terdata hanya satu orang yang terdeteksi," kata
Fahyuddin menambahkan saat ini pihaknya terus melakukan verifikasi lantaran dinilai ada banyak nama-nama fiktif yang beredar di kelurahan lain.
Ia mengatakan bakal menelusuri seluruh data-data 11 kelurahan di Kecamatan Tamalate untuk mengidentifikasi dan memverifikasi data penerima bantuan sosial.
"Ada beberapa kelurahan sudah kita verifikasi dan banyak tidak sesuai dengan apa yang terdata, hampir semua kelurahan," ucapnya.
Baca Juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Perwanti Sulsel Gelar Bansos di Makassar
Ia mengatakan bakal menuntaskan verifikasi tersebut dalam 2 hari. Setelah itu pihaknya bakal mengumumkan nama-nama yang bermasalah.
"Belum kita lapor, kita mau verifikasi baik-baik ini dulu. Setelah itu baru kita laporkan (ke pihak berwajib)," ucapnya.
Pendataan nama-nama penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial, kata dia, untuk menghindari silang sengkarut pembagian sembako sebanyak 100 ribu paket yang akan diberikan oleh Pemerintah Kota Makassar.
Pasalnya, mereka yang menerima bantuan dari Kementerian Sosial tak akan menerima bantuan dari pemerintah kota. Hal itu agar bantuan sosial dapat merata menjangkau banyak lapisan masyarakat.
Baca Juga: Pengamat Sebut Sekretariat DPRD Sulsel Harus Diperiksa KPK Terkait Bansos Covid-19