Menunggu Respon Pemerintah, Warga Banjarmasin Ciptakan Smart Checker Vaksinasi

1 Agustus 2021 09:20 WIB
Warga Banjarmasin menunjukan Smart Checker
Warga Banjarmasin menunjukan Smart Checker ( Smart FM / Jumahuddin)

 

Banjarmasin, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang melanda membuat Pemerintah kewalahan mengatasinya. Berbagai cara pun terus dilakukan untuk mengatasi wabah virus ini, salah satunya melalui program vaksinasi.

Program vaksinasi sendiri terus digalakkan hingga ke semua kalangan. Mulai dari Tenaga Kesehatan, Lansia, Pemberi pelayan publik hingga masyarakat umum.

Seakan ingin memberikan kontribusi untuk kelancaran program tersebut, salah seorang warga yang juga adalah ulama di kota Banjarmasin turut menciptakan sebuah alat yang diberi nama Smart Checker. Atau alat pendeteksi vaksinasi.

Baca Juga: Tempuh Perjalanan Jauh untuk Ikut Vaksinasi, Perjuangan Kakek Safaruddin Jadi Inspirasi

Caranya, cukup dengan menempelkan E-KTP ke sensor yang ada pada alat tersebut. Jika sudah bervaksin, maka alat menyala berwarna hijau dan memberikan keterangan sudah divaksin.

Namun, apabila warga belum bervaksin, maka alat tersebut akan menyala berwarna merah. Dengan muncul keterangan tidak dikenal.

"Dengan alat ini lebih gampang mengetahui warga sudah divaksin atau belum. Tinggal bagaimana Pemerintah saja lagi mengembangkannya. Karena alat ini masih sebatas gambaran. Dan database yang dipakai pun masih pribadi," ucap Habib Fathurrahman Bahasyim, pembuat Smart Checker saat ditemui Smart FM, di kediamannya di jalan Keramat Basirih, Kec. Banjarmasin Selatan, Sabtu (31/07) sore.

Habib Fathur yang juga adalah buyut dari Habib Basirih ini mengaku, mulai membuat alat tersebut sejak seminggu yang lalu. Tepatnya di awal-awal pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPK) level IV di Banjarmasin. 

Ia membeberkan, untuk menciptakan Smart Checker itu dirinya harus menghabiskan dana sekitar Rp 4 juta rupiah. Hal itu menurutnya cukup terjangkau jika dibuat secara massal oleh pemerintah setempat. 

"Mulai dari ide awal yakni saat PPKM kemarin. Soalnya ada kan sempat viral fotocopy KTP itu. Jadi diciptakan alat ini supaya mempermudah masyarakat saat validasi data," katanya. 

Baca Juga: DPRD Kalsel Kritisi Syarat Sudah Vaksin bagi Pelintas Pos PPKM Level 4

Sejauh ini, Ia mengaku bahwa pemerintah setempat sudah ada yang memperhatikan alat ciptaannya tersebut. Yakni melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin serta Satgas Covid-19 Banjarmasin yang berencana bakal melakukan audiensi kepada Walikota Banjarmasin. 

Ia pun mengaku bakal mematenkan alat ciptaannya tersebut guna kepentingan seluruh umat dan masyarakat. Ia juga berharap alat ciptaannya tersebut dapat diadopsi pemerintah daerah atau nasional untuk digunakan di fasilitas milik pemerintah. 

"Karena memang baru alatnya, alhamdulillah ada komentar untuk audiensi ke pak Walikota, itu rencananya," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Seakan ingin memberikan kontribusi untuk kelancaran program tersebut, salah seorang warga yang juga adalah ulama di kota Banjarmasin turut menciptakan sebuah alat yang diberi nama Smart Checker. Atau alat pendeteksi vaksinasi.