Selain hal tersebut, dalam pendistribusian, tetap harus memperhatikan ketersediaan atau stok vaksin yang siap didistribusikan atau sudah mendapatkan lot rilis dari Badan POM. Selain itu, Bio Farma juga akan mempertimbangkan kapasitas penyimpanan di Dinas Kesehatan tempat tujuan.
Diketahui, Bio Farma sampai saat ini terus melakukan proses pendistribusian vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.
Sejak tanggal 26 Juli 2021 lalu, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin ke 34 provinsi, antara lain sebanyak 2,1 juta vaksin AstraZeneca, kemudian diikuti tanggal 28 Juli 2021 sebanyak 1,6 juta terdiri dari vaksin AstraZeneca sebanyak 300,100 dosis dan Moderna sebanyak 1,3 juta dosis, dan pada tanggal 29 Juli 2021 Bio Farma juga telah mengirimkan sebanyak 3,2 juta dosis vaksin terdiri dari 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca, 1,9 juta dosis vaksin Covid-19, dan 47,400 dosis vaksin Moderna.
Baca Juga: Bio Farma Kembali Terima 3.8 Juta Lebih Dosis Vaksin AstraZeneca
Sehingga dengan demikian, total Vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi secara akumulasi per tanggal 29 Juli 2021, telah terdistribusi sebanyak 85 juta dosis terdiri dari Coronavac 3 juta dosis, Covid-19 Bio Farma 67,7 juta dosis dan AZ 12,8 juta dosis.
Kegiatan distribusi ini akan terus berjalan, di mana tanggal 30 Juli 2021, didistribusikan kembali ke 19 provinsi sebanyak 1.106.600 dosis vaksin yang terdiri dari Vaksin AstraZeneca 332.300 dosis dan Covid-19 Bio Farma sebanyak 774.300 dosis.
Untuk sisa stok di Bio Farma sendiri, seperti Astrazeneca Covax maupun bilateral, dari 14,8 juta dosis yang diterima oleh Bio Farma, 12,8 juta diantaranya sudah terdistribusi sehingga sisa di Bio Farma ada sekitar 2 juta dosis.