Ibunya yang juga merupakan mantan atlet panahan Jateng ini sekaligus menjadi pelatih Bagas dirumah.
Sedari kecil Bagas sudah dilatih ibunya untuk menjadi seorang atlet panahan. Jadi tak bisa dipungkiri, bahwa bakat Bagas sebagai atlet pemanah mewarisi bakat dari ibunya.
“Bagas pertama kali mengikuti lomba panahan ketika ia masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar, pertama mengikuti perlombaan langsung dapat juara. SMP dia selalu masuk di PPLP Jateng. Di PPLP bisa dapat juara," jelasnya.
Perjuangan Bagas untuk bisa lolos menjadi kontingen Indonesia dalam Olimpiade Takyo 2020, tidaklah mudah, banyak cobaan yang harus ia lalui.
Kusmiyati mengatakan, Bagas sempat beberapa kali mengikuti seleksi di Jakarta terlebih dahulu sampai dengan akhirnya bisa lolos dan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020.
Bagas berangkat ke Paris bersama dengan dua rekannya yaitu Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu untuk mengukuti World Cup Paris pada Juni 2021. Bagas dan rekannya berhasil meraih medali perak beregu putra.
"Setelah berlaga ke Paris, persiapan kurang lebih satu bulan terus ia langsung berangkat Olimpiade Tokyo 2020. Tapi belum beruntung," ungkap Kusmiyati.
Meski begitu Kusmiyati terus memberikan semangat dan motivasi kepada anaknya untuk dapat terus menekuni olahraga panahan itu hingga menjadi pemanah profesional.
Baca Juga: Mengenal Ranomi Kromowidjojo, Atlet Renang Belanda Keturunan Jawa di Olimpiade Tokyo 2020
Sumber: kompas.com