Kisah Pemuda 19 Tahun Asal Klaten Tembus Babak Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020 Cabang Olahraga Panahan   

3 Agustus 2021 14:50 WIB
Alviyanto Bagas Prasetyadi, pemuda  asal Bonyokan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga panahan.
Alviyanto Bagas Prasetyadi, pemuda asal Bonyokan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga panahan. ( kompa.com)

Klaten, Sonora.ID - Ajang olahraga Olimpiade Tokyo 2020 diselenggarakan pada 23 Juli sampai dengan 8 Agustus 2021 di Jepang.

Alviyanto Bagas Prasetyadi, pemuda kelahiran 18 Februari 2002 asal Bonyokan RT 004, RW 002, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah ini menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga panahan.

Ia adalah anak semata wayang dari pasangan Suyamto dan Kusmiyati. Perjuangan Bagas harus terhenti di babak enam belas besar Olimpiade Tokyo 2020.

Meski perjuangan Bagas harus terhenti dan tak lolos ke babak enam belas besar panahan tunggal putra, Kusmiyati tetap bangga anaknya bisa mewakili Indonesia dalam Olimpiade Tokyo ini.

"Jadi, Bagas sudah masuk ke level Olimpiade (internasional) itu sudah termasuk suatu kebanggaan tersendiri buat kami selaku orangtua dan pelatih di rumah. Pada awalnya Bagas hanya menargetkan untuk bisa lolos di PON Papua 2021 saja, tak ada fikiran untuk masuk ke Pelatnas,” jelas Kusmiyati.

Bagas gagal lanjut ke babak 16 besar panahan tunggal putra saat ia menghadapi lawannya yaitu pemanah asal Australia, Taylor Worth yang di selenggarakan di Yumenoshima Final Field, pada Kamis (29/7/2021).

Bagas sendiri bisa sampai mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 berkat bimbingan dari ibunya sendiri.

Baca Juga: Pertama Kali Masuk Pelatnas, Apriyani Rahayu Hanya Bawa Raket dan Uang 200 Ribu

Ibunya yang juga merupakan mantan atlet panahan Jateng ini sekaligus menjadi pelatih Bagas dirumah.

Sedari kecil Bagas sudah dilatih ibunya untuk menjadi seorang atlet panahan. Jadi tak bisa dipungkiri, bahwa bakat Bagas sebagai atlet pemanah mewarisi bakat dari ibunya.

“Bagas pertama kali mengikuti lomba panahan ketika ia masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar, pertama mengikuti perlombaan langsung dapat juara. SMP dia selalu masuk di PPLP Jateng. Di PPLP bisa dapat juara," jelasnya.

Perjuangan Bagas untuk bisa lolos menjadi kontingen Indonesia dalam Olimpiade Takyo 2020, tidaklah mudah, banyak cobaan yang harus ia lalui.

Kusmiyati mengatakan, Bagas sempat beberapa kali mengikuti seleksi di Jakarta terlebih dahulu sampai dengan akhirnya bisa lolos dan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020.

Bagas berangkat ke Paris bersama dengan dua rekannya yaitu Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu untuk mengukuti World Cup Paris pada Juni 2021. Bagas dan rekannya berhasil meraih medali perak beregu putra.

"Setelah berlaga ke Paris, persiapan kurang lebih satu bulan terus ia langsung berangkat Olimpiade Tokyo 2020. Tapi belum beruntung," ungkap Kusmiyati.

Meski begitu Kusmiyati terus memberikan semangat dan motivasi kepada anaknya untuk dapat terus menekuni olahraga panahan itu hingga menjadi pemanah profesional.

Baca Juga: Mengenal Ranomi Kromowidjojo, Atlet Renang Belanda Keturunan Jawa di Olimpiade Tokyo 2020

Sumber: kompas.com

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm