Di Desa Kajar sendiri, setidaknya ada tujuh warung yang menjual camilan khas Kudus ini.
Uniknya, hampir semua warung yang menjual Gethuk Nyimut berada di lokasi yang jalannya masuk, tidak di tepi jalan raya.
Beberapa warung menyediakan gazebo, sedang beberapa warung lainnya menggunakan lincak dan alas lesehan untuk tempat duduknya.
Suasana yang masih sangat tradisional inilah yang memberi kesan tersendiri.
Menurut cerita, nama Gethuk Nyimut diberikan konon berawal dari salah seorang pembeli yang menyebut gethuk goreng ini dengan nama "gethuk imut", mungkin karena ukurannya yang kecil, imut dan enak dilihat.
Lalu lama - lama penyebutannya berubah menjadi Gethuk Nyimut dan ditambahkan lagi dengan daerah dimana gethuk ini dijual yaitu di daerah Kajar, maka semakin dikenalah makanan ini dengan sebutan 'Gethuk Nyimut Kajar'.
Namun ada juga yang mengatakan kata 'Nyimut' diambil dari bahasa jawa jawa yang artinya mengambil atau mencomot. Jadi getuk nyimut bisa juga diartikan makanan yang dicomot lalu dimakan.
Baca Juga: Cabuk Wijen Hitam Makanan Khas Wonogiri yang Melegenda, Hingga Kini Masih Banyak Dicari