Lukman menambahkan, lewat tangan dingin dari dirinya dan Almarhum, pada tahun 2015 silam Masjid Agung Palembang menjadi masjid pertama di Indonesia yang memiliki televisi komunitas yang bisa ditonton masyarakat Palembang dengan nama MAP TV.
“Beliau dan saya juga merupakan sosok dibalik terbentuknya MAP TV, karena kita yang sama-sama berkeinginan memajukan dan memperjuangkan dunia penyiaran di Sumsel, sehingga terbentuklah MAP TV,” katanya.
Sementara itu, Istri Almarhum, Susy Yuniar menuturkan, bahwa dirinya sudah memiliki firasat sebelum almarhum berpulang menghadap sang khalik.
“Firasat sih ada ya dari tiga hari sebelum wafat, Ayah (panggilan beliau kepada almarhum) selalu minta dibukain pintu kamar sedikit, katanya biar mudah kalau ada yang mau masuk. Selain itu, Ayah selalu minta saya peluk, bahkan dua hari sebelum berpulang saat dadanya terasa sakit, Ayah mengatakan ke saya sembari mengusap pipi “Selamat tinggal bunda” sambil senyum,” ungkap Susy dengan nada haru.
Susy melanjutkan, semasa hidupnya almarhum merupakan sosok suami dan ayah yang sangat sempurna di mata istri dan anak-anaknya.
“Dimata kami mas Iwan adalah sosok Suami, Ayah yang teramat sangat sempurna dan sangat sayang dengan istri dan anak-anaknya. Kata-kata sayang pasti selalu terucap setiap memanggil istri dan anak-anaknya. Semasa hidupnya almarhum selalu mencium kening kami saat akan pergi dan pulang kembali kerumah. Almarhum juga merupakan sosok yang asyik buat diskusi sekaligus sebagai guru yang pendapatnya selalu menginspirasi kami,” tutupnya.
Baca Juga: Sumsel Lima Besar Provinsi Tertinggi Penilaian Indeks Inovasi Daerah