Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang meninggal merupakan anak Putu Merta Nadi, yakni Putra Adnyana karena tertimbun material longsor.
Sedangkan anak perempuannya, Ni Luh Anggi Darmayanti mengalami luka ringan. Kemudian istrinya, Ni Putu Eka Jayanti, megalami patah kaki.
Merta Nadi mengatakan, tak ada firasat apa pun sebelum kejadian. Malamnya korban bersama saudara dan orangtua sempat bersenda gurau sembari bermain.
"Tidak ada firasat apa pun sebelum peristiwa. Kejadiannya begitu cepat, dan tak ada tanda apa pun," terang Merta Nadi.
Diceritakan sebelum kejadian, sekitar pukul 05.30 Wita, Merta Nadi sempat menyiapkan barang untuk bekerja.
Saat itu cuaca di Karangasem diguyur hujan deras seharian. Sedangkan ke tiga anaknya sedang tidur. Saat hendak berganti pakaian, Merta Nadi mendengar ada suara gemuruh dari belakang rumah.
"Saya keget mendengar suara gemuruh dan menghantam tembok di belakang rumah. Saya langsung bergegas menyelamatkan keluarga. Sampai di dalam kamar, saya terlempar keluar karena tembok kamar roboh," ujar Merta Nadi.
Anak korban yang tertimpa material longsoran dan tembok dievakuasi oleh warga dan petugas setelah tertimbun sekitar 20 menit lebih. Saat diangkat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dilarikan ke Puskesmas Rendang.
Sementara itu, Perbekel Desa Menanga Wayan Suartana, menjelaskan bahwa longsor terjadi begitu cepat. Waktu itu hujan di lokasi kejadian cukup deras. Intensitas lama, dari Senin 2 Agustus 2021 malam hingga Selasa 3 Agustus 2021.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, RSUD Wangaya Tambah Daya Tampung Ruang Rawat Khusus Covid-19
Pemilik rumah tak menduga tebing yang berada di belakang rumahnya akan longsor, hingga merenggut nyawa sang buah hati.
"Semuanya berada di dalam rumah saat kejadian. Kedua orangtua sudah bangun, sedangkan anaknya masih tidur di dalam kamar. Saat kejadian cuaca sekitar masih gelap, dan berkabut. Kayaknya belum ada masyarakat sekitar yang beraktivitas seperti biasanya," ucap Wayan Suartana.
Kapolsek Rendang, Kompol Made Sudartawan mengatakan bahwa sekitar pukul 05.00 Wita, Merta Nadi bersama istrinya bangun dari tempat tidur. Karena masih hujan, mereka kembali tidur-tiduran sambil menunggu hujan reda sebelum memulai aktivitas. Beberapa saat kemudian, material tebing di belakang mnghantam rumahnya.
"Tembok di belakang rumah roboh akibat dihantam tebing. Tanah tebing yang longsor tingginya sekitar 25 meter yang ada di belakang rumah korban. Jarak antara tebing dengan rumah korban diperkirakan 8 meter," kata Made Sudartawan.
Akibat longsor, Putu Merta Nadi mengalami luka lecet di kaki kiri. Istrinya Ni Luh Putu Eka Jayanti mengalami luka dan patah pada pergelangan kaki kanan serta masih dirawat di Puskesmas Rendang. Anaknya Komang Adnyana luka lecet dipunggung, dan Anggi Damayanti lecet di bagian mata.
Kemudian, Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, kejadian tersebut disebabkan hujan deras yang menguyur seharian. Kemungkinan tebing di belakang rumah labil, hingga ambruk menghantam tembok rumahnya.
Dan pihaknya mengimbau, bagi warga Karangasem yang rumahnya berada di bawah ditebing diminta untuk waspada dan hati-hati. "Mengingat cuaca beberapa hari terakhir ini ekstrem, dan sering diguyur hujan," tutup IB Arimbawa.
Baca Juga: Polda Bali Sudah Kawal 1.257 Tabung Oksigen dan 71 Ton Liquid Oksigen Medis