Bali Diguyur Hujan Deras! Dua Balita Meninggal, Hanyut di Sungai Badung dan Longsor di Karangasem

5 Agustus 2021 16:30 WIB
Saat Warga mencari Balita yang hanyut di sungai di Jalan Muding Indah 5 Lingkungan Muding Kaja, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung
Saat Warga mencari Balita yang hanyut di sungai di Jalan Muding Indah 5 Lingkungan Muding Kaja, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung ( Tribun Bali )

Bali, Sonora.ID - Bencana alam yang terjadi di Bali, mengakibatkan dua bayi di bawah lima tahun (Balita) meninggal dunia, Selasa 3 Agustus 2021.

I Gusti Putu Agung Riki Anantaraina (3) meninggal setelah hanyut di sungai di Jalan Muding Indah 5 Lingkungan Muding Kaja, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, sekitar pukul 11.00 Wita.

Sebelumnya, Komang Putra Adnyana (5) meninggal akibat longsor menghantam rumahnya di Banjar Pejeng, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, sekitar pukul 06.00 Wita.

Riki Anantaraina yang hanyut di sungai di Jalan Muding Indah 5 ditemukan dalam kondisi tubuhnya tersangkut di akar bambu di pinggir aliran sungai dengan masih mengenakan baju warna biru dan celana. Jarak korban jatuh dengan ditemukan kurang lebih 1 km.

Salah satu Warga, Ketut Santika mengatakan saat itu korban dengan anak-anak yang lainnya sedang bermain di seputaran sungai. Saat itu kondisi air sungai meluap sehingga badan jalan tidak terlihat.

Dirinya mengaku, saat mendengar informasi tentang adanya balita yang hanyut, dirinya langsung turun ke sungai dan melakukan pencarian bersama warga yang lain.

"Saya saat itu, langsung turun ke sungai, langsung ke hilir melihat-lihat anaknya yang jatuh itu. Hingga berhasil ditemukan," katanya.

Dalam pencarian tersebut, Santika dibantu oleh lima orang untuk menelusuri aliran sungai. Awal pancarian hanya ditemukan sepasang sandal milik korban.

Baca Juga: Periode Juli 2021, Bandara Ngurah Rai Layani 84.115 Penumpang Sesuai Syarat Perjalanan PPKM

Seakan tak mau menyerah ia langsung meminta rekan yang lainnya untuk membantu mencari di sekitar aliran sungai.

"Saat itu memang habis hujan. Jadi airnya sampai meluap ke jalan. Kemungkinan anak itu terpeleset. Air sungai setinggi pinggang saya. Sewaktu ketemu sandalnya saya minta ibunya untuk menghaturkan canang di pelinggih agar anaknya cepat ditemukan," ujarnya.

Santika akhirnya berhasil menemukan Agung sekitar 1 kilometer dari lokasi awal jatuhnya korban. Saat ditemukan, korban dalam keadaan tidak sadarkan diri menyangkut di akar bambu yang menjulur ke sungai dengan kepala berada di bawah air dan hanya bagian kaki yang terlihat.

Selain itu, Santika juga menceritakan bahwa almarhum memiliki luka di bagian dahi sebelah kanan. Korban kemudian dilarikan ke RS Balimed Denpasar.

Kemudian, dirinya juga sempat memberikan napas buatan kepada korban. Namun kondisi korban sudah lemas. Bahkan saat di perjalanan menuju rumah sakit juga dibantu pernapasannya.

"Saya langsung beri napas buatan, tapi tidak bisa. Bahkan saya sudah tekan-tekan dadanya," ucapnya.

Disamping itu, Akibat intensitas hujan, bencana longsor menghantam rumah I Putu Merta Nadi di Banjar Pejeng, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa 3 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 Wita.

Dalam peristiwa tersebut, merenggut nyawa Komang Putra Adnyana (5), anak pemilik rumah, dan melukai istri dan anak lainnya, serta merusak rumah tersebut.

Baca Juga: 508 Orang Positif Covid-19 di Kota Denpasar, Kasus Sembuh Bertambah 257 Orang

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang meninggal merupakan anak Putu Merta Nadi, yakni Putra Adnyana karena tertimbun material longsor.

Sedangkan anak perempuannya, Ni Luh Anggi Darmayanti mengalami luka ringan. Kemudian istrinya, Ni Putu Eka Jayanti, megalami patah kaki.

Merta Nadi mengatakan, tak ada firasat apa pun sebelum kejadian. Malamnya korban bersama saudara dan orangtua sempat bersenda gurau sembari bermain.

"Tidak ada firasat apa pun sebelum peristiwa. Kejadiannya begitu cepat, dan tak ada tanda apa pun," terang Merta Nadi.

Diceritakan sebelum kejadian, sekitar pukul 05.30 Wita, Merta Nadi sempat menyiapkan barang untuk bekerja.

Saat itu cuaca di Karangasem diguyur hujan deras seharian. Sedangkan ke tiga anaknya sedang tidur. Saat hendak berganti pakaian, Merta Nadi mendengar ada suara gemuruh dari belakang rumah.

"Saya keget mendengar suara gemuruh dan menghantam tembok di belakang rumah. Saya langsung bergegas menyelamatkan keluarga. Sampai di dalam kamar, saya terlempar keluar karena tembok kamar roboh," ujar Merta Nadi.

Anak korban yang tertimpa material longsoran dan tembok dievakuasi oleh warga dan petugas setelah tertimbun sekitar 20 menit lebih. Saat diangkat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dilarikan ke Puskesmas Rendang.

Sementara itu, Perbekel Desa Menanga Wayan Suartana, menjelaskan bahwa longsor terjadi begitu cepat. Waktu itu hujan di lokasi kejadian cukup deras. Intensitas lama, dari Senin 2 Agustus 2021 malam hingga Selasa 3 Agustus 2021.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus, RSUD Wangaya Tambah Daya Tampung Ruang Rawat Khusus Covid-19

Pemilik rumah tak menduga tebing yang berada di belakang rumahnya akan longsor, hingga merenggut nyawa sang buah hati.

"Semuanya berada di dalam rumah saat kejadian. Kedua orangtua sudah bangun, sedangkan anaknya masih tidur di dalam kamar. Saat kejadian cuaca sekitar masih gelap, dan berkabut. Kayaknya belum ada masyarakat sekitar yang beraktivitas seperti biasanya," ucap Wayan Suartana.

Kapolsek Rendang, Kompol Made Sudartawan mengatakan bahwa sekitar pukul 05.00 Wita, Merta Nadi bersama istrinya bangun dari tempat tidur. Karena masih hujan, mereka kembali tidur-tiduran sambil menunggu hujan reda sebelum memulai aktivitas. Beberapa saat kemudian, material tebing di belakang mnghantam rumahnya.

"Tembok di belakang rumah roboh akibat dihantam tebing. Tanah tebing yang longsor tingginya sekitar 25 meter yang ada di belakang rumah korban. Jarak antara tebing dengan rumah korban diperkirakan 8 meter," kata Made Sudartawan.

Akibat longsor, Putu Merta Nadi mengalami luka lecet di kaki kiri. Istrinya Ni Luh Putu Eka Jayanti mengalami luka dan patah pada pergelangan kaki kanan serta masih dirawat di Puskesmas Rendang. Anaknya Komang Adnyana luka lecet dipunggung, dan Anggi Damayanti lecet di bagian mata.

Kemudian, Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengatakan, kejadian tersebut disebabkan hujan deras yang menguyur seharian. Kemungkinan tebing di belakang rumah labil, hingga ambruk menghantam tembok rumahnya.

Dan pihaknya mengimbau, bagi warga Karangasem yang rumahnya berada di bawah ditebing diminta untuk waspada dan hati-hati. "Mengingat cuaca beberapa hari terakhir ini ekstrem, dan sering diguyur hujan," tutup IB Arimbawa.

Baca Juga: Polda Bali Sudah Kawal 1.257 Tabung Oksigen dan 71 Ton Liquid Oksigen Medis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm