Menurut dr Tony jika kadar vitain D yang dikonsumsi masih sekitar 10.000 IU perhari maka masih terbilang normal. Namun tetap wajib monitoring dan mengecek kebutuhkan vitamin D pada tbuh.
Sebab menurutnya keracunan vitamin terjadi apabila tubuh kelebihan asupan vitamin.
“Jadi theurapetic effect ini tergantung dari kadar vitamin D dalam tubuh, dan bukan tergantung dari dosis yang kita minum.
Keracunan vitamin D terjadi lantaran kadar kalsium yang terlalu tinggi atau hiperkalsemia.
Baca Juga: Makanan Gizi Seimbang Diperlukan Untuk Menjaga Imun Tubuh Selama Pandemi
dr Tony juga menjelaskan kadar yang dapat menyebabkan keracunan pada tubuh.
"Dosis di atas ini (10.000 IU per hari) dapat menyebabkan keracunan," ujar dr Tony.
Theurapeutic level dari vitamin D adalah 40-60 nanogram/ml menurut rekomendasi Endocrine Society.
dr Tony juga menjelaskan bahwa padda kondisi medis biasanya keracunan vitamin D bisa terjadi di level di bawah 300 nanogram/ml.
Bahkan level vitamin D terendah yang pernah dilaporkan menyebabkan keracunan adalah 103 nanogram/ml.
"Pasien ini mengonsumsi vitamin D sebanyak 9.900 IU per hari," ucap dr Tony.
"Karenanya jika kita minum vitamin D 10.000 IU per hari atau bahkan lebih dari itu, sebenarnya boleh-boleh saja. Tapi jangan lupa untuk memonitor level vitamin D kita secara berkala. Pokoknya jangan sampai terjadi keracunan. Itu saran saya," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Makanan Kaya Vitamin C Ini Bantu Penuhi Asupan Vitamin Harianmu, Yuk Simak!