"Awal-awal Salvatore saat masih di studio Embong Tanjung, untuk keperluan redaksi dengan format Jakarta untuk pemberitaan. Berita-berita dikirim masih melalui mesin faksimili (fax) yang harus diambil dari rumah Prof. WF. Maramis di jalan Darmo yang sekarang jadi KFC itu. Setiap pagi jam delapn-sembilan kita ambil kertas fax dan siang atau sore kita ambil lagi. Jaraknya sekitar 5-6 kilo dari studio sebelum dibaca penyiar," sambung Basuki menjelang jeda siaran bersama.
Selanjutnya, Sesha Uli sebagai host Sonora Jakarta kembali mengambil jeda siaran. Seraya menyampaikan pertanyaan.
"Kuis pertanyaan hari ini, program Pesona Indonesia dimulai dari dan sampai pukul berapa? Sonora Fm Part of KG Radio Network, balik lagi kita di Pesona Indonesia bersama Sonora Surabaya," ujar Sesha menyambung acara.
Lagu Semanggi Suroboyo kembali terdengar dan menjadi pengiring acara. "Gimana khabar kuliner ini," tanya Sesha.
"Semanggi ini kuliner semacam sayuran seperti pecel, hanya bedanya bahan sajian didominasi kukusan daun tanaman semanggi, dengan kerupuk beras segede gaban," jawab Andre.
"Semanggi sekarang sangat jarang dijumpai di Surabaya. Biasanya dijual keliling, yang penjualnya kebanyakan dari daerah Benowo Surabaya, perbatasan dengan Gresik yang banyak tanaman semanggi. Dipanggul oleh si penjual," sahut Cak Bas.
Baca Juga: Ketersediaan Vaksin Masih Kosong, Pemkot Surabaya Tunggu Pasokan dari Pemerintah Pusat
Selama program siaran bersama di acara Pesona Indonesia dalam rangka HUT ke-49 Radio Sonora, selain bercerita tentang sejarah awal radio di masing-masing kota, host Jakarta juga bertanya tentang kondisi pandemi.
"Situasi pandemi PPKM Darurat level 4 tanggal 3-9 Agustus untuk penyekatan masih ada tapi tidak seketat sebelumnya pada awal-awal level 4. Tengah kota sudah bisa diakses kendaraan dari luar kota bernopol L dan W, sementara kondisi perekonomian Surabaya belum sepenuhnya pulih. Seperti aktivitas penjual, pedagang kuliner, tak terkecuali untuk kunjungan ke obyek wisata dan hiburan. Inovasi saat pandemi oleh pemkot Surabaya muali alih fungsi mobil dinas jadi Mobil Jenazah, membuat buat Rumah Sehat di tingkat kelurahan untuk OTG," ujar Andre.
"Kesadaran warga Surabaya dalam penggunaan masker semakin tinggi dan perlu diapresiasi dibanding awal-awal pandemi. Tak terkecuali para pedagang atau penjual asal Madura yang ada di Surabaya sudah menggunakan masker ganda," imbuh Basuki.
Sementara itu, Sonora Surabaya juga turut peduli selama pandemi kepada yang membutuhkan dengan berbagai program on-air maupun non-air.
"Program selama pandemi, untuk ibu hamil dan menyusui. Pemberian donasi 500 orang sebesar 500 ribu bersama sponsor yang mendanai kegiatan sebagai bentuk kepedulian," jawab Basuki yang terlibat langsung di acara tersebut.