Hal itu disebabkan aktivitas penumpang pesawat dan kapal laut yang meningkat.
"Peningkatan aktivitas masyarakat juga tercermin dari meningkatnya konsumsi bahan bakar, Google Mobility Index, dan occupancy rate perhotelan,"
"Sejalan dengan hal tersebut, perbaikan LU Perdagangan secara bertahap ditopang oleh pemulihan segmen ritel serta peningkatan penjualan kendaraan seiring dengan penerapan stimulus PPnBM," jelasnya.
Peningkatan Indeks Penjualan Riil (IPR), penggunaan listrik segmen bisnis dan industri, serta outstanding kredit modal kerja turut mengonfirmasi pemulihan LU Perdagangan.
Adapun perbaikan LU Konstruksi ditopang oleh percepatan penyelesaian proyek strategis serta realisasi belanja pemerintah. Belanja modal pada periode laporan tercatat Rp544,08 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp259,47 miliar.
Baca Juga: Gerakan Sulsel Kebut Vaksin Diharapkan Genjot Realisasi Vaksinasi
Dari sisi pengeluaran, kinerja konsumsi dan investasi menopang pemulihan. Kinerja positif konsumsi rumah tangga (7,55%; yoy) didukung oleh peningkatan income seiring dengan relaksasi pembatasan fisik, panen raya tabama, dan stimulus PEN.
Peningkatan konsumsi tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 38,08% dan 6,45%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat 11,03% (yoy) dan 4,39% (yoy).
Momen HBKN Ramadan dan Idulfitri turut mendukung pemulihan konsumsi. Komponen konsumsi pemerintah tumbuh mencapai 17,68% (yoy) seiring dengan aktivitas kedinasan yang meningkat.