Memilukan, Begini Cerita Warga Isoman di Banjarmasin

7 Agustus 2021 14:35 WIB
Gambaran seseorang warga Isoman menerima bantuan
Gambaran seseorang warga Isoman menerima bantuan ( Smart FM / Jumahuddin)

 

Banjarmasin, Sonora.ID - Alih-alih memberikan perhatian lebih kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), pemko melalui Dinas Kesehatan Banjarmasin justru terkesan membiarkan warga isoman berjuang sendiri.

Di balik penyerahan bantuan sembako secara simbolis untuk warga isoman di Jalan 9 November, Kelurahan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur, (06/08) sore, Smart FM Banjarmasin sempat berbincang dengan salah seorang warga, yang keluarganya mendapatkan bantuan lantaran sedang menjalani isoman.

Ia adalah Mariani (38), yang mengaku memantau sendiri sang ibunya - Nor Hasanah, yang saat ini masih menjalani isoman.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Ungkap Penyebab Kecamatan Ini Nol Kasus Covid-19

"Ibu tinggal berdua dengan bapak. Ibu, merupakan kontak erat dari bapak, yang sekarang masih di Rumah Sakit Ansari Saleh lantaran terpapar Covid-19. Sudah 19 hari beliau dirawat di sana," tuturnya.

Dari kisahnya, dalam hal penanganan petugas puskesmas di wilayahnya memang cukup cekatan. Khususnya, saat menangani ayahnya lantaran memang perlu penanganan khusus.

Sayangnya, petugas kesehatan tak melakukan tracing atau pelacakan. Meskipun sang ibu, menurut Mariani adalah kontak erat. Beruntung, keluarga Mariani adalah keluarga yang sadar disiplin protokol kesehatan (prokes).

"Saya hanya melapor ke pihak puskesmas, bahwa ibu saya menjalani isoman di rumahnya," jelasnya.

Namun atas pengakuannya, sang Ibu tidak pernah sama sekali dipantau atau diberikan vitamin hingga obat. Bahkan diceritakan Mariani, tak ada sekali pun pihak puskesmas atau aparat di kelurahan yang memantau perkembangan ibunya.

"Setelah melaporkan bahwa ibu menjalani isoman, pihak puskesmas hanya memberikan kontak mobil ambulans. Setahu saya, tak ada pemantauan langsung ke sini," ungkapnya.

Baca Juga: Pasien Isolasi Covid-19 Apung Makassar Ngaku Nyaman, Makanan Enak!

"Saya sendiri yang mengantarkan makanan. Vitamin hingga obat pun beli sendiri. Adik saya yang menyiapkan. Alhamdulillah, ibu sehat. Tak ada keluhan," tambahnya lagi.

Terpisah. Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi tak menampik keadaan di atas. Namun menurutnya,  kondisi itu dikarenakan banyaknya warga yang saat ini melakukan isoman.

Disisi lain, banyak juga petugas Puskesmas yang terpapar Covid 19 yang jumlahnya sudah lebih dari 200 orang. Sehingga pola pemantauan status kesehatan orang yang Isoman dilakukan melalui telemedicine.

Selain itu, Pemantaun juga dilakukan oleh tenaga tracer baik dari babinsa maupun Bhabinkamtibmas. Kemudian juga ada tambahan tenaga tracer yang ditempatkan masing masing kelurahan mulai Senin nanti, (08/08).

"Kita sudah mengaktifkan dalam bentuk Telemedicine ini agar masyarakat bisa konsultasi dengan dokter melalui hubungan langsung atau chat WhatsApp dengan dokter. Dengan menghubungi nomor telepon yang sudah kami tentukan yakni 119 PSC Banjarmasin," terangnya.

PenulisJumahudin
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Alih-alih memberikan perhatian lebih kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), pemko melalui Dinas Kesehatan Banjarmasin justru terkesan membiarkan warga isoman berjuang sendiri