Seusai mendapat laporan itu, rolly pun berkonsultasi dengan pihak terkait dan berembuk dengan warganya. Solusi yang didapat, warga bahu membahu membantu warga yang menjalani isoman, termasuk di antaranya menutup jalan gang. Tapi hanya tiap hari Sabtu dan Minggu.
Mengingat pada akhir pekan itu, jalan di gang tersebut ramai mobilitas warga. Lantaran jalan gang juga bersambung ke arah Jalan Rawasari dan Sungai Kerokan.
"Kamudian, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan. Bekerja sama dengan PMI," bebernya.
Diakui Rolly, pemblokiran jalan memang sempat menuai pro dan kontra. Lantaran dilakukan selama 24 jam yang dijaga secara bergantian. Beruntung, setelah dijelaskan maksud dan tujuannya, warga pun bisa memaklumi.
Di sisi lain, Rolly meyakini bahwa di Rt yang ditanganinya, cukup banyak yang terpapar Covid-19. Tapi warga yang bersangkutan takut melapor, lantaran masih ada yang menganggap bahwa terpapar virus tetsebut adalah aib.
"Saya menyayangkan hal itu. Padahal warga gang di sini tak masalah, kami saling bantu. Karena kami di sini sudah seperti saudara. Tapi Insyallah senin akan kami buka lagi akses ini, karena warga juga sudah semakin membaik keadaannya," tutupnya.
Baca Juga: 'Keroyokan' Bantu Warga Isoman di Banjarmasin