Dalam siaran memperingati HUT Radio Sonora Ke-49, Eddi berbagi kisah ketika Radio Sonora berada dalam situasi genting dalam kerusuhan Mei 1998.
Ketika kerusuhan Mei ’98 terjadi, pemerintah memberlakukan jam malam, dan Radio Sonora pun bersiap untuk menutup siaran karena siaran radio pada saat itu hanya di ijinkan untuk mengudara sampai dengan pukul 00:00 WIB saja.
Namun secara tiba-tiba pihak Kodam Jaya meminta kepada Radio Sonora untuk tetap mengudara selama 24 jam, karena saat itu Jakarta “buta” akan situasi dan kondisi di lapangan.
Baca Juga: HUT Radio Sonora, Presiden Jokowi: Rangkai Semangat Sebarkan Kebaikan!
“Saat ada jam malam, kita tidak dapat keluar gedung kan, nah jam itu tiba-tiba saya mengangkat telefon dari Kadispen Kodam, Pak D.J Nahrowi. Pak D.J Nachrowi yang mengatakan bahwa; mas tolong, Jakarta buta, Sonora tetap di udara”, ungkap Eddi Dipo (8/8/21).
Pada situasi yang penuh dengan ketidakpastian tersebut, apakah Radio Sonora akan mengudara 24 jam atau tidak, komunikasi antara Departemen Penerangan pun dibuka oleh Jos Tanubrata selaku Kepala Studio pada saat itu.
Pada akhirnya Radio Sonora pun diberikan jaminan oleh Kodam Jaya, untuk terus mengudara menyampaikan informasi mengenai situasi dan kondisi pada saat itu.
Baca Juga: Ulang Tahun Radio Sonora, Wakil Presiden: Harus Terus Inovatif dan Adaptif!