Jakarta, Sonora.Id – Melintasi ruang dan waktu selama 49 tahun, Radio Sonora telah mengudara dengan menebar berbagai kebaikan di masyarakat.
Namun, dengan bertambahnya usia, bukan berarti Radio Sonora berpuas diri, masih banyak asa yang harus diraih dengan semangat.
Oleh sebab itu, di usia yang hampir genap setengah abad ini, Radio Sonora tidak berhenti dalam memberikan edukasi, membangun optimisme bangsa, serta menebar kebaikan di masyarakat, sesuai dengan tema perayaan Hari Ulang Tahun Radio Sonora Ke-49; “Rangkai Semangat Sebarkan Kebaikan”.
Baca Juga: Ulang Tahun Radio Sonora, Yenny Wahid: Semangat Sebarkan Kebaikan
Memperingati HUT Radio Sonora ke-49, yang jatuh pada tanggal 8 Agustus 2021. Redaksi Radio Sonora merayakan dengan penuh semangat, walaupun berbagai keterbatasan terjadi, karena adanya pandemi covid-19.
Pada perayaan hari ini, Radio Sonora membawa momentum dan kisah semangat menebar kebaikan dari masa lalu, dengan mengudarakan kembali suara-suara nostalgia dari penyiar-penyiar senior Radio Sonora.
Suasana nostalgia terdengar dalam siaran Yudi Samadi bersama dengan Eddi Dipo, penyiar generasi awal Radio Sonora yang mengudara dari tahun 1973 hingga 2011.
Baca Juga: HUT Sonora ke-49, Sri Mulyani: Sonora adalah Mitra Penting Pemerintahan
Dalam siaran memperingati HUT Radio Sonora Ke-49, Eddi berbagi kisah ketika Radio Sonora berada dalam situasi genting dalam kerusuhan Mei 1998.
Ketika kerusuhan Mei ’98 terjadi, pemerintah memberlakukan jam malam, dan Radio Sonora pun bersiap untuk menutup siaran karena siaran radio pada saat itu hanya di ijinkan untuk mengudara sampai dengan pukul 00:00 WIB saja.
Namun secara tiba-tiba pihak Kodam Jaya meminta kepada Radio Sonora untuk tetap mengudara selama 24 jam, karena saat itu Jakarta “buta” akan situasi dan kondisi di lapangan.
Baca Juga: HUT Radio Sonora, Presiden Jokowi: Rangkai Semangat Sebarkan Kebaikan!
“Saat ada jam malam, kita tidak dapat keluar gedung kan, nah jam itu tiba-tiba saya mengangkat telefon dari Kadispen Kodam, Pak D.J Nahrowi. Pak D.J Nachrowi yang mengatakan bahwa; mas tolong, Jakarta buta, Sonora tetap di udara”, ungkap Eddi Dipo (8/8/21).
Pada situasi yang penuh dengan ketidakpastian tersebut, apakah Radio Sonora akan mengudara 24 jam atau tidak, komunikasi antara Departemen Penerangan pun dibuka oleh Jos Tanubrata selaku Kepala Studio pada saat itu.
Pada akhirnya Radio Sonora pun diberikan jaminan oleh Kodam Jaya, untuk terus mengudara menyampaikan informasi mengenai situasi dan kondisi pada saat itu.
Baca Juga: Ulang Tahun Radio Sonora, Wakil Presiden: Harus Terus Inovatif dan Adaptif!
Pasca mengudara 24 jam, diungkapkan oleh Eddi, Radio Sonora ketika itu banyak sekali menerima pesan melalui faksimile dan telepon dari masyarakat, mulai dari sekolah-sekolah, perusahaan-perusahaan, pertokoan, hingga individu-individu yang ingin mengetahui kondisi keluarganya di Jakarta.
Sementara itu kru Radio Sonora yang ada di lapangan pun kembali bekerja penuh di lapangan, untuk menyampaikan laporan-laporan aktual mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi pasca kerusuhan Mei ’98 terjadi.
“Kita menerima waktu itu banyak sekali, waktu itu faksimile ya, banyak sekali menyampaikan sekolah ini besok diliburkan, perusahaan ini tutup, toko ini tidak buka, keluarga ini ada disana,” ungkap Eddi Dipo dalam siaran hari ini secara daring (8/8/21).
Baca Juga: Ulang Tahun Radio Sonora ke-49, Ridwan Kamil: Semoga Makin Eksis!
Ia pun teringat ketika seluruh kru Radio Sonora yang masih ada di Gedung Perintis tidak dapat meninggalkan lokasi, karena tidak di ijinkan untuk keluar oleh pihak berwajib. Kejadian nostalgia pun terjadi ketika redaksi membagi-bagikan kaos biru Kompas, karena tidak dapat berganti pakaian lantaran adanya larangan keluar gedung.
Namun terbesit kisah mengharukan pada momentum itu, Eddi dengan terbawa emosi yang cukup dalam menceritakan ketika Radio Sonora mendapat telepon dari seseorang yang meminta pertolongan kepada pihak Kepolisian, akan tetapi belum sempat menyampaikan informasi yang mendalam, sambungan telepon tersebut putus setelah sebelumnya sempat terdengar suara benda berjatuhan. Eddi pun menduga, orang tersebut berada di lokasi yang mengancam nyawanya.
“Yang mengharukan buat saya, ada seorang melaporkan; tolong pak lapor ke polisi, sampai di belakangnya itu saya dengar ada suara merintih. Tiba-tiba bruk ada suara keras, terus sambungannya terputus,” ungkap Eddi Dipo, Minggu (8/8/21).
Baca Juga: Sambut Ultah ke-49, Sonora Surabaya Siaran Bareng Dalam Pesona Indonesia
Setelahnya, seperti yang disampaikan Eddi, Radio Sonora terus mengudara selama 24 jam untuk menerima dan menyebarkan informasi aktual selama kerusuhan Mei ’98 terjadi di Jakarta, dan dipercaya bahkan oleh masyarakat dan pemerintah sebagai radio yang telah membantu dengan menyalurkan informasi-informasi penting terkait situasi dan kodisi di kala itu.
Selain Eddi Dipo, dalam siaran nostalgia para mantan tersebut, hadir pula mantan penyiar Radio Sonora lainnya; Susan Masmir, Connie, Yudi Juventinus, James Tingon, dan Oky Andrianto, serta mantan Direktur Radio Sonora, Jos Tanubrata. Pada kesempatan ini, mantan Reporter Radio Sonora, Suroto dan Jacobus Valentino pun juga hadir.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo turut menyampaikan ungkapan selamat dan harapan terbaiknya bagi Radio Sonora.
“Selama 49 tahun berkiprah, Radio Sonora membantu masyarakat mendapatkan informasi yang kredibel dan terpercaya. Selamat ulang tahun ke-49 Radio Sonora, rangkai semangat sebarkan kebaikan,” ungkap Jokowi.
Selain Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin juga memberikan selamat dan doa terbaiknya bagi salah satu media pelopor di Indonesia ini.
“Radio sebagai salah satu media perintis di Indonesia harus terus inovatif dan adaptif. Selama hampir setengah abad, Sonora menjadi salah satu stasiun radio kebanggaan negeri yang diminati masyarakat Indonesia dengan berbagai konten informasi dan hiburan yang terkini,” ungkapnya saat memberikan ucapan bagi Radio Sonora.
Ma’ruf Amin juga berharap agar Radio Sonora dapat tetap menjalankan perannya dalam membantu masyarakat, untuk mendapatkan informasi terkini dengan menyajikan berbagai berita yang dapat dijamin kebenarannya. Terlebih pada masa pandemi covid-19 ini, dimana masih terdapat pemberitaan yang menimbulkan kecemasan di masyarakat.
“Teruslah menjadi media penyemangat masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. Mari selalu patuhi protokol kesehatan, dukung terus program vaksinasi,” sambung Ma’ruf Amin.