Dijelaskan olehnya, saat ini produk-produk Sonora Network tidak hanya terbatas pada siaran radio konvensional saja, namun sudah merambah ke platform digital melalui streaming siaran radio, kanal media-media sosial, dan sonora.id. Bahkan, untuk sonora.id hasilnya pun sudah terlihat melaju ke arah yang baik, dimana target 20 juta pages view per tahun sudah dapat tercapai pada bulan Juli yang lalu. Ia pun memberikan apresiasi luar biasa kepada keluarga Sonora Network.
“Tapi kita sudah merambah ke platform digital melalui streaming platform, melalui kanal media sosial, kanal youtube, dan salah satunya adalah sonora.id, bahkan sonora.id yang kita terget 20 juta pages view, sudah bisa tercapai,” ungkap Markus, Senin (9/8/2021).
Di akhir kata, Markus pun mengharapkan seperti apa yang diharapkan oleh para pendiri Radio Sonora, dimana Sonora Network dapat terus hadir dengan menjadi sahabat, bagi seluruh pendengar ataupun para pemangku kepentingan yang berelasi. Selain itu ia juga menyampaikan doanya, agar Sonora Network dapat terus hadir di masyarakat hingga 49 tahun yang akan datang.
Sebarkan Kebaikan di Nusa Tenggara Timur
Dalam merangkai semangat dan menyebar kebaikan, Sonora Network secara simbolis menyalurkan bantuan sebesar Rp 100 juta kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) hasil donasi para pendengar Radio Sonora melalui Rekening Sonora Peduli yang disalurkan melaluirama Keuskupan Larantuka. Hadir sebagai perwakilan Keuskupan Larantuka, Romo Moses Atasoge menceritakan kondisi masyarakat di Pulau Adonara dan Pulau Lembata pasca diterpa Siklon Seroja dan letusan Gunung Ille Lewotolok di Lembata.
“Jadi kemarin tanggal 4 April 2021, terjadi bencana Seroja (Siklon Seroja) di wilayah Keuskupan Larantuka, dan menimpa dua pulau, Pulau Adonara dan Pulau Lembata. Jadi dua tempat ini korban cukup banyak yang meninggal, selain itu juga banyak korban materi yang tidak dapat dihitung,” ungkap Romo Moses, Senin (9/8/2021).
Untuk penanganan saat ini, Keuskupan Larantuka membuat Yayasan Charitas yang merupakan lembaga sosial kemanusiaan, dan donasi-donasi dari berbagai pihak disalurkan ke yayasan tersebut, untuk fokus membantu masyarakat di Pulau Adonara dan Lembata. Dalam rencana jangka panjang, sebagaimana disampaikan oleh Romo Moses, Keuskupan Larantuka bekerjasama dengan pemerintah, akan membangun 100 lebih tempat tinggal, hal itu dikarenakan banyaknya jumlah pengungsi yang akan di relokasi.
“Itu ada pembangunan rumah tinggal sekitar 100 lebih rumah yang akan dibangun, karena ribuan pengungsi akan di relokasikan tempat mereka karena banjir, juga meletusnya gunung yang ada di Lembata. Ribuan masyarakat yang akan diungsikan,” terang Romo Moses, Senin (9/8/2021).
Sementara itu untuk saluran donasi dari Radio Sonora, akan digunakan untuk pembangunan ruang isolasi di Rumah Sakit Bukit Lewoleba di Lembata, NTT. Dijelaskan oleh Romo Moses, pasca bencana-bencana alam yang terjadi di Adonara dan Lembata, para pengungsi menjadi terpusat di posko-posko pengungsian, dan berdampak pada meningkatnya kasus covid-19 di wilayah tersebut, oleh sebab itu kebutuhan akan ruang isolasi pun sangat diperlukan.
“Jadi kemarin sesudah musibah itu, begitu banyak orang yang mengungsi, dan itu banyak pengungsi ke rumah warga, jadi massa yang terkonsentrasi di beberapa tempat di posko-posko, dan itu sangat buruk apalagi di tengah pandemi covid ini, jadi angkanya sangat meningkat,” ungkap Romo Moses, Senin (9/8/2021).
Romo Moses pun mengucap syukur atas saluran donasi dari Radio Sonora, karena saat ini pembangunan ruang isolasi pasien covid-19 di RS Bukit Lewoleba dapat berjalan, dan saat ini proses pembangunan ruang isolasi tersebut, sedang memasuki tahap pembangunan fondasi. Ia pun mengharapkan, kebaikan yang disalurkan oleh Radio Sonora dapat menjadi berkat bagi banyak orang.