Mengingat tingginya permintaan akan produk mebel buatan warga binaan, selanjutnya pihak Lapas Parepare berencana akan membuka unit-unit produksi lainnya. Seperti laundry, pengelasan, kanopi dan hidroponik. Melalui unit-unit produksi tersebut, pihaknya menarget mampu menyerap sumber daya manusia sebesar 75 persen dari warga binaan yang memenuhi syarat.
Baca Juga: Manfaatkan Limbah Kayu, Nurfaisal Sukses Dirikan Bisnis Jam tangan
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Harun Sulianto sangat mengapresiasi upaya pembinaan yang dilakukan Lapas Parepare. "Dalam setiap kesempatan kami selalu meminta kepada kepala UPT untuk melaksanakan kegiatan produksi di dalam lapas sebagai bagian dari pembinaan kemandirian agar menjadi bekal bagi WBP, untk beritegrasi kembali dengan masyarakat," imbuh kakanwil Harun.
Sementara, warga binaan berinisial BD mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti program pembinaan di Lapas Parepare. Terlebih, selama menjalani hukuman, ekonomi keluarganya mulai menurun. Namun dari hasil penjualan mebel yang dibuatnya bersama warga binaan lain, ia bisa menyisihkan sebagian upahnya untuk keluarga.
“Saya bersyukur diikutkan bekerja disini, selain mendapatkan pengalaman saya juga sudah tidak pernah meminta kiriman makanan dari luar bahkan saya bisa sisihkan premi saya untuk anak-anak saya,"pungkas BD.