Banjarmasin, Sonora.ID - Rencana penyediaan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) untuk warga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) terus dimatangkan.
Pagi tadi, Kamis (12/08), Dinas Kesehatan Banjarmasin bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial meninjau Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin yang rencananya dijadikan Isoter, di jalan Batu Besar kawasan komplek Mulawarman.
Hasilnya, ada beberapa hal yang akan harus dibenahi sebelum tempat itu digunakan untuk warga Isoman yang tidak bergejala. Terlebih keadaannya sekarang ini tampak tidak terawat. Bahkan beberapa bagian atap terlihat jebol.
Baca Juga: PPKM Level IV Jilid III. Wali Kota Banjarmasin Pastikan Tak Ada Vaksinasi Massal
"Ada beberapa hal yang disiapkan. Seperti membersihkan kamar dan lantai yang selama ini kurang terawat. Kita perlu cleaning service," ucap Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, saat ditemui Smart FM, usai meninjau BBPPKS.
Machli mengklaim, BBPPK sangat representatif untuk dijadikan sebagai rumah sehat karantina bagi warga Isoman yang tidak memiliki gejala. Dimana tersedia sebanyak 80 kamar, yang nantinya bisa ditempati warga Isoman.
Di samping itu, pihaknya terlebih dulu juga akan menghitung berapa Tenaga Kesehatan (Nakes) yang perlu disiapkan untuk merawat warga yang menjalani isolasi.
"Tidak ada pemasangan infus di BBPPKS. Tapi akan kita sediakan oksigen konsentrator untuk berjaga-jaga kalau ada kondisi warga yang memburuk," pungkasnya.
Machli melanjutkan, kriteria warga yang bisa menempati BBPPKS antara lain, adalah warga yang terpapar Covid-19 namun tidak bergejala. Kemudian di rumah warga tersebut, tidak memadai untuk melakukan isolasi mandiri. Seperti ada anggota keluarga yang berusia renta atau ada balita.
"Warga bisa lapor dulu ke puskesmas sesuai domisili tempat tinggal. Lalu puskesmas akan memfasilitasi untuk mengantar warga itu ke BBPPKS," imbuhnya.
Baca Juga: Serapan Anggaran Pemko Banjarmasin Rendah. Potensi SILPA Masih Tinggi
Lantas, bagaimana dengan warga sekitar? apakah mereka sudah menyetujui dengan rencana Isoter di lingkungan mereka. Terkait hal itu, Machli mengaku akan segera mengkomunikasikannya.
Machli menjamin, tidak akan terjadi penularan Covid-19 ke masyarakat, setelah BBPPKS ini nantinya resmi dijadikan sebagai Isoter.
"Segera kita komunikasikan bersama Camat dan Lurah. Karena situasinya dalam keadaan darurat, kita berharap ada dukungan dari masyarakat. Apalagi yang diantar ke BBPPKS hanya orang yang tidak bergejala, bukan merawat orang sakit," tandasnya.
Ia menargetkan, BBPPKS ini sudah bisa digunakan paling lambat dalam 10 hari kedepan. Karena dalam hal ini, pihaknya harus menghitung anggaran yang diperlukan.
"Kita lihat dulu kemampuan keuangan daerah. Kalau biayanya besar akan kita cari solusinya," tutupnya.