“Rotavirus banyak sekali menyerang anak-anak, terutama usia 3 bulan sampai 3 tahun, dan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, bisa mual muntah sampai diare,” sambungnya menambahkan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa ketika rotavirus ini menyerang, biasanya bayi atau anak akan mengalami demam yang kemudian diikuti dengan sakit perut, mual, dan muntah.
Sayangnya, gejala-gejala awal rotavirus ini hampir mirip dengan paparan virus corona, sehingga tak sedikit orang tua yang kemudian mengira bahwa anaknya terpapar Covid-19.
Baca Juga: Faktor Genetik, Dokter Ungkap Katarak yang Terjadi pada Anak dan Bayi
“Beberapa saat gejala-gejala tersebut menghilang, kemudian timbulah diare,” jelas dr. Santi.
Rotavirus ini adalah virus yang paling sering menyebabkan diare pada anak-anak, yang kemudian bisa menjadi sangat bahaya ketika kondisi tersebut berakhir pada dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh si anak tersebut.
Meski demikian, virus ini tidak akan menjadi bahaya jika ketika diare terjadi, anak tetap mendapatkan asupan cairan pengganti.
“Tapi kalau tidak ada dehidrasi penyakit ini biasanya penyakit yang bisa sembuh sendiri, sama seperti penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya adalah penyakit yang self-limiting disease,” tegasnya menjelaskan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Bayi Harus Dibedong Agar Bisa Berdiri Tegak? Ini Kata Dokter