Sonora.ID - Lebih dari 1 tahun Indonesia dalam kondisi pandemi virus corona, yang menyebabkan semua orang memberikan perhatian yang sangat lebih dan ekstra pada kondisi pandemi ini.
Sayangnya sorotan berlebihan pada pandemi Covid-19, kerap kali membuat banyak orang mulai melupakan atau mengabaikan masih banyaknya deretan virus dan penyakit yang berbahaya yang mengintai.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyatakan bahwa ada salah satu virus yang juga berbahaya, khususnya bagi bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Mengonsumsi Hati? Berikut Penjelasan dari Dokter
Virus tersebut adalah rotavirus.
“Orang selalu mikirnya semuanya itu corona virus, Covid-19, padahal sebenarnya penyakit itu kan banyak, termasuk ini, Rotavirus,” ungkap dr. Santi menegaskan.
Rotavirus adalah sebuah virus yang bentuknya mirip dengan roda, yang banyak menyerang bayi dan anak-anak terutama pada usia 3 bulan hingga 3 tahun, yang menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Bayi yang Lahir di Bulan Ini Dipercaya Berpotensi Jadi Orang Kaya!
“Rotavirus banyak sekali menyerang anak-anak, terutama usia 3 bulan sampai 3 tahun, dan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, bisa mual muntah sampai diare,” sambungnya menambahkan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa ketika rotavirus ini menyerang, biasanya bayi atau anak akan mengalami demam yang kemudian diikuti dengan sakit perut, mual, dan muntah.
Sayangnya, gejala-gejala awal rotavirus ini hampir mirip dengan paparan virus corona, sehingga tak sedikit orang tua yang kemudian mengira bahwa anaknya terpapar Covid-19.
Baca Juga: Faktor Genetik, Dokter Ungkap Katarak yang Terjadi pada Anak dan Bayi
“Beberapa saat gejala-gejala tersebut menghilang, kemudian timbulah diare,” jelas dr. Santi.
Rotavirus ini adalah virus yang paling sering menyebabkan diare pada anak-anak, yang kemudian bisa menjadi sangat bahaya ketika kondisi tersebut berakhir pada dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh si anak tersebut.
Meski demikian, virus ini tidak akan menjadi bahaya jika ketika diare terjadi, anak tetap mendapatkan asupan cairan pengganti.
“Tapi kalau tidak ada dehidrasi penyakit ini biasanya penyakit yang bisa sembuh sendiri, sama seperti penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya adalah penyakit yang self-limiting disease,” tegasnya menjelaskan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Bayi Harus Dibedong Agar Bisa Berdiri Tegak? Ini Kata Dokter