Sedangkan, mengingat penyakit ini bisa menyerang bayi, asupan cairan tersebut kerap kali susah untuk dijaga dan dicegah agar tidak kekurangan, karena orang tua sulit untuk memaksa sang bayi untuk minum.
Ditambah lagi adanya kemungkinan si bayi memuntahkan minuman atau cairan yang diberikan dan masuk ke tubuhnya.
“Pada bayi kita tidak bisa memaksa dia minum cairan dalam jumlah besar karena kan lambungnya juga kecil,” sambungnya.
Baca Juga: Terpaksa Buka Masker di Tempat Umum karena Ingin Minum? Ini Tips Dokter
Karena menjadi sangat penting, dr. Santi menegaskan bahwa orang tua harus tahu tanda-tanda bayinya atau anaknya sudah masuk dalam kondisi dehidrasi.
“Tanda dehidrasi ini tanda yang sangat penting untuk diamati ketika anak mengalami diare, mual, dan muntah. Tanda yang paling nyata itu dibagi menjadi ringan, sedang, dan berat. Pada ringan dan sedang, kalau pada bayi, ubun-ubunnya itu pada bagian yang lembek itu menekuk ke bawah, jadi cekung,” jelas dr. Santi.
Tanda lainnya adalah mata kering, ketika nangis tidak ada air matanya, bibir kering, lidah kering, napasnya cepat, tangan dingin, dan anak cenderung rewel tetapi lemas.
Baca Juga: Hasil Swab Negatif Tak Jamin Bersih dari Virus Corona? Ini Kata Dokter