Makassar, Sonora.ID - DPRD menanggapi rencana pemerintah yang bakal melakukan swab acak di warung kopi.
Dianggap tidak efektif seiring pengunjung di tempat itu sebagian berasal dari luar Kota Makassar.
Anggota Komisi D, Abdul Wahid menilai upaya tersebut cenderung pemborosan. Pasalnya, bisa saja mereka yang terjaring bukan menjadi sasaran pemerintah.
"Sebenarnya ini tidak efektif, ini (pengunjung) tidak semua warga Makassar, bisa jadi salah sasaran. Yang kita mau di-swab ini Makassar, supaya kita bisa perkirakan tingkat penyebaran," ujarnya, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Pengunjung Warung Kopi di Makassar jadi Sasaran Swab Acak
Terlebih, jumlah alat deteksi covid 19 saat ini terbatas. Olehnya, sebaiknya diprioritaskan kepada warga yang berdomisili di Makassar.
Politisi partai PPP menyinggung saran epidemiolog yang memandang lebih baik fokus pada klaster rumah tangga yang tercatat sangat tinggi di Makassar.
"Keinginan untuk tracing ke warkop saya kurang setuju, itu ada konsep usaha orang yang bisa image-nya jadi hal buruk di kemudian hari. Lebih (baik) dilakukan seperti saran epidemiolog yang lebih akurat yaitu fokus ke klaster rumah tangga," katanya.
Wahid juga meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi terlebih dahulu sebelum turun di lapangan.
Baca Juga: Razia PPKM Level 4, Satgas Raika Makassar Sita 109 Kursi dari Warkop dan Cafe
Tujuannya, agar tidak menuai penolakan warga. Seperti yang banyak dilaporkan selama masa reses ketiga beberapa waktu yang lalu.
Sementara, Walikota Makassar Danny Pomanto yang dikonfirmasi terpisah mengaku konsep swab acak hingga menyasar warkop merupakan keinginan dari masyarakat itu sendiri.
"Konsep tentang warkop itu datang dari masyarakat malah. Jadi bukan dari saya, saya menampung aspirasi masyarakat yang meminta kenapa cuman di jalanan," ujarnya.
Program tersebut kata dia sisa menunggu penambahan nakes yang saat ini masih kurang, lantaran fokus ke sejumlah program seperti detektor hingga swab antigen.
"Insya Allah, kami kota akan training 300 nakes untuk menjadi tracer dan menjadi analis swab yang baru. Di-training oleh Pemerintah Provinsi. Kita kasih sertifikat baru bisa kita laksanakan seperti di warung kopi," tutupnya.
Baca Juga: PPKM di Makassar: Warkop, Restoran, Mal dan Tempat Hiburan Tutup Jam 5 Sore