Kemendikbudristek Sasar Vaksinasi Pelajar di Sejumlah Daerah

18 Agustus 2021 17:20 WIB
Pada Rabu (14/7/2021), Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pertama kalinya memberikan vaksin Covid-19 kepada pelajar sekolah negeri dan swasta.
Pada Rabu (14/7/2021), Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pertama kalinya memberikan vaksin Covid-19 kepada pelajar sekolah negeri dan swasta. ( Kompas.com)

Sonora.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menargetkan pemberian vaksin Covid-19 bagi siswa usia 12 tahun hingga 18 tahun.

Vaksinasi dilakukan pada sejumlah sekolah di berbagai provinsi untuk mendukung diselenggarakannya pembelajaran tatap muka. Selain itu, vaksinasi pada pelajar juga ditujukan guna mempercepat tercapainya kekebalan komunitas.

Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Banjar Ahmad Yani mengatakan, sejumlah SD dan SMP di Kota Banjar bisa melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Sekolah tatap muka dilakukan setelah ada penurunan level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 menjadi level 3.

Baca Juga: Guna Percepatan Herd Immunity, Pertamina Group Menargetkan 7.000 Vaksinasi

 "Terutama melakukan vaksinasi pada para pengajar dan siswa. Tetapi, sebelum itu terlebih dahulu seluruh sekolah yang akan melakukan sekolah tatap muka sudah menyiapkan protokol kesehatan dan fasilitas pendukungnya. Seperti tempat mencuci tangan dan pengukur suhu tubuh. Protokol kesehatan 5M wajib diterapkan oleh seluruh guru dan murid. Bila terdapat sekolah yang melanggar, tidak menutup kemungkinan akan kami tegur dan sekolah akan dilakukan daring kembali,” jelas Ahmad Yani, Rabu (18/7/2021).

Untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi, Kemendikbudristek meminta sekolah dapat menjalin koordinasi dan kerja sama dengan dinas terkait dan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai penyedia vaksin, tenaga kesehatan, dan peralatan kesehatan.

Di Jawa Barat, lebih dari 500 siswa SMP Negeri 7 Banjar melakukan vaksinasi Covid-19. Para siswa sangat antusias mengikuti antri secara tertib untuk mendapat giliran vaksinasi Covid-19.

Sebelum divaksin, para siswa diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis. Jika lolos pemeriksaan awal maka selanjutnya dilakukan vaksinasi. Itu dilakukan sesuai prosedur vaksinasi yang berlaku.

Baca Juga: Hebat, Pelajar Asal Bali Ini Ciptakan Alat Pengibar Bendera Berbasis IoT

Usai divaksin siswa tidak diperkenankan langsung pulang selama satu jam. Hal ini dilakukan sebagai tindakan observasi pasca penyuntikan vaksin. Apakah ada yang menjadi keluhan siswa atau tidak ada keluhan. Fasilitas vaksinasi gratis ini juga diikuti orang tua murid dan keluarganya.

"Saya bersyukur para siswa dan orang tua murid  secara sukarela bersedia divaksin. Karena besok (Kamis) sekolah kami mencoba untuk melakukan pembelajaran tatap muka," kata Kepala Sekolah SMPN 7 Banjar, Guntur Nugraha.

Ratih Anjani, Siswi SMPN 7 Banjar mengaku senang mendapatkan kesempatan untuk melakukan vaksinasi. Ia dan teman-temannya berharap vaksinasi yang dilakukan bisa membuat dirinya dan teman-temannya bersekolah dengan normal.

"Awalnya agak takut disuntik. Tapi saya dan teman-teman sangat rindu bisa belajar di kelas. Ya kami jadinya memberanikan diri untuk divaksin,” tukas Ratih, siswi kelas 3 SMPN 7 Banjar. (*Adv)

Baca Juga: Ini Pesan Dirjen Pauddikdasmen Bagi Pelajar Hadapi Masa Pandemi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm