Ia juga menjelaskan bahwa kemarin pihaknya juga telah melepas poster tersebut kurang lebih sebanyak 14 selebaran poster.
"Ini dari Resmob sudah mulai menyelidiki, mungkin akan mencari dari cctv yang ada disekitar tkp, ya mudah-mudahan pelaku segera kita ketahui," terangnya. Dan dia juga mngimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, agar pandemi ini cepat berakhir.
Mengenai hal tersebut juga, Rizal Taufiq, selaku BEM Universitas Widya Dharma, juga memberikan pendapatnya. Menurutnya hal ini patut diapresiasi.
Tak mempermasalahkan media dan waktu dalam menyampaikan pendapat, pihaknya mengatakan hal yang utama adalah esensi dari pendapat itu sendiri. Menurutnya, mereka-mereka yang menempel poster tersebut kemungkinan memiliki pertimbangan tertentu.
"Nggak masalah, yang penting mereka (pelaku yang menempel) tidak menyalahi norma-norma," jelasnya.
Dirinya menyebut bahwa saat situasi pandemi yang tidak menentu ini, masyarakat berhak menyampaikan pendapatnya.
"Senang ada yang menyuarakan ekspresinya, mereka-merasa ini patut diapresiasi," katanya melalui sambungan telepon.
Bupati Klaten, Sri Mulyani meminta masyarakat untuk tetap bersabar dengan kondisi seperti ini. "Memang kondisi pandemi ini tidak enak, semuannya tetap sabar," ucap Mulyani,
Di Klaten sendiri angka kasus covid-19 mulai menurun, dan penetapan level di daerah Kabupaten juga ikut menurun. Sri Mulyani pun memberikan tanggapan tentang penempelan poster tersebut, katanya para pelaku usaha akan mendapatkan energi positif yaitu bisa bekerja kembali setelah adanya penurunan kasus covid-19 ini.
Baca Juga: Siapapun Pembuat Mural di Banjarmasin, Tersirat Pesan untuk Pemerintah
Sumber: regional.kompas.com