“Kami juga terus mengembangkan instrument yang sifatnya pembiayaan inovatif. Didalam rangka untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” lanjut Menteri Keuangan.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa pada tahun 2018, pihaknya menerbitkan green sukuk yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek yang bersifat ramah lingkungan.
“Green sukuk pertama yang kita terbitkan tahun 2018 juga merupakan green sukuk pertama di dunia,” sebut Sri Mulyani.
Pada tahun 2019, kementerian keuangan juga menerbitkan green sukuk ritel, yang mana seri pertama senilai 1,46 Triliun Rupiah dan seri kedua senilai 5,42 Triliun Rupiah. Dari penjualan tersebut, tercatat bahwa 50% investor merupakan generasi milenial.
“Ini merupakan sesuatu yang sangat baik karena anak-anak muda tidak hanya mereka semakin sadar terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dan keberlangsungan bumi ini juga mereka juga makin pintar dan cerdas untuk berinvestasi,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: HUT Sonora ke-49, Sri Mulyani: Sonora adalah Mitra Penting Pemerintahan