Oleh sebab itulah proses audit atau verifikasi perlu dilakukan oleh pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sehingga proses pelunasan hutang terkesan berjalan dengan lambat.
Hasil dari BPKP saat ini telah keluar, dengan hasil BNPB mendapat alokasi anggaran untuk melunasi hutang tersebut sebesar 1,1 triliun rupiah.
Sementara itu untuk prosesnya, saat ini masih berjalan sesuai dengan kesepakatan yang ada, yaitu dengan melakukan alokasi sebesar 70%.
Baca Juga: Kepala (BNPB) Mengunjungi Fasilitas Isolasi Terpusat Pemko Medan di Gedung P4TK
“Kemudian sesuai hasil rapat audit dari BPKP, kita sudah mendapatkan alokasi pak, untuk DIPA BNPB, untuk membayarkan itu, dari total tagihan 1,3 T sebenarnya. Itu kita sudah didukung 1,1 T pak. Sekarang dalam proses pembayarannya,” ujar Ganip, Kamis (26/08/2021).
Sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, BNPB turut menyampaikan Total Pagu Anggaran BNPB tahun 2022 sebesar Rp. 1.127.244.197.000,00- dengan rincian:
1. Program Dukungan Manajemen Rp. 289.010.347.000,00- atau 26% dari Total Pagu Anggaran 2022.
2. Program Ketahanan Bencana Rp. 838.234.850.000,00- atau 74% dari Total Pagu Anggaran 2022.
Sementara itu untuk sumber pendanaan Anggaran BNPB tahun 2022 berasal dari; Rupiah Murni sebesar 59,27%, Pinjaman Luar Negeri 40,68%, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak 0,05%.
Baca Juga: Kalsel Terima Dana Tunggu Hunian Dari Pusat, untuk Rehab Rumah Kapan?