“Tapi masalahnya, siapa yang mau memberikan pinjaman, yang enggak ada kelebihan? Itu masalahnya! Jadi, biayanya berapa, itu jadi penting. Tambahan biayanya ini yang perlu kita pikirkan,” sambung Teguh tegas.
Ditambah lagi, kerap kali orang mengajukan pinjaman atau cicilan terhadap hal-hal atau barang-barang yang terbilang jauh dari kata krusial dan penting.
Banyak cicilan yang diajukan untuk hanya memenuhi gengsi. Nah, hal inilah yang penting sekali untuk diperhitungkan.
Baca Juga: Usaha Pinkan Mambo Terbebas dari Utang, Jadi Pedagang Pisang Goreng!
“Padahal pinjamannya untuk sesuatu yang sebenarnya kita tidak penting-penting amat, yang bukan untuk supporting hidup kita, lebih ke gaya hidup. Kalau enggak dikonsumsi juga enggak mati, cuma mati gaya saja kan,” paparnya.
Jadi, Teguh menegaskan bahwa betul memang cicilan membuat menjadi lebih ringan, tapi ada biaya yang lebih besar.
Ditambah lagi kalau di tengah periode cicilan tersebut, Anda mengalami kesulitan untuk membayar hingga akhirnya tidak terbayarkan, maka barang akan disita.
“Jadi enggak dapat apa-apa,” tegas Teguh.
Baca Juga: Memahami Investasi Sukuk dan Bagaimana Cara Mendapatkannya