Apakah Boleh Berutang? Pakar Perencanaan Ekonomi: Boleh, Asalkan…

27 Agustus 2021 08:30 WIB
ilustrasi hutang
ilustrasi hutang ( freepik)

Sonora.ID - Masyarakat Indonesia cenderung hidup dengan menganggap normal berutang atau memiliki cicilan kepada bank atau lembaga tertentu.

Bahkan, ada juga anggapan yang beredar di masyarakat yaitu ‘kalau bisa berutang, mengapa harus bayar langsung atau cash?’, hal ini membuat banyak orang menjadi terpancing untuk melakukan utang dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.

Dalam program Smart Financial Wisdom di Radio Smart FM, Pakar Perencanaan Ekonomi, Muhammad B. Teguh menegaskan bahwa sebenarnya berutang itu boleh-boleh saja, namun dengan beberapa pertimbangan.

Baca Juga: Keuangan Tidak Stabil, 5 Shio Ini Diprediksi Hidupnya Tak Tenang karena Banyak Utang

“Boleh. Kemudian, apakah berutang menjadi lebih ringan? Iya. Asik kan? Sepanjang tidak ada biayanya. Misalnya Anda mau beli barang harganya Rp 2 juta, disuruh nyicil sebulan Rp 100.000 selama 20 bulan ya. Kalau sama bayar cash 2 juta, dicicil 2 juta juga, iya betul itu ringan,” ungkapnya memaparkan.

Teguh menyebutkan bahwa utang memang boleh dilakukan dan memang akan terasa lebih ringan, ketika tidak ada perbedaan nominal antara bayar langsung dengan mencicil.

Tetapi masalahnya, tidak ada pihak yang mau memberikan pinjaman atau cicilan tanpa adanya biaya lebih.

Baca Juga: 3 Hal Ini Patut Menjadi Pertimbangan Saat Kamu Ingin Meminjamkan Uang

“Tapi masalahnya, siapa yang mau memberikan pinjaman, yang enggak ada kelebihan? Itu masalahnya! Jadi, biayanya berapa, itu jadi penting. Tambahan biayanya ini yang perlu kita pikirkan,” sambung Teguh tegas.

Ditambah lagi, kerap kali orang mengajukan pinjaman atau cicilan terhadap hal-hal atau barang-barang yang terbilang jauh dari kata krusial dan penting.

Banyak cicilan yang diajukan untuk hanya memenuhi gengsi. Nah, hal inilah yang penting sekali untuk diperhitungkan.

Baca Juga: Usaha Pinkan Mambo Terbebas dari Utang, Jadi Pedagang Pisang Goreng!

“Padahal pinjamannya untuk sesuatu yang sebenarnya kita tidak penting-penting amat, yang bukan untuk supporting hidup kita, lebih ke gaya hidup. Kalau enggak dikonsumsi juga enggak mati, cuma mati gaya saja kan,” paparnya.

Jadi, Teguh menegaskan bahwa betul memang cicilan membuat menjadi lebih ringan, tapi ada biaya yang lebih besar.

Ditambah lagi kalau di tengah periode cicilan tersebut, Anda mengalami kesulitan untuk membayar hingga akhirnya tidak terbayarkan, maka barang akan disita.

“Jadi enggak dapat apa-apa,” tegas Teguh.

Baca Juga: Memahami Investasi Sukuk dan Bagaimana Cara Mendapatkannya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm