Desa ini terletak di lembang Nonongan Kecamatan Sopai.
Desa Nonongan adalah desa wisata berbasis budaya dan alam. Desa wisata Nonongan baru diresmiskan April 2019 lalu.
Terakhir adalah desa wisata Ara yang reletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
Potensi wisata yang di miliki Desa Ara antara lain yaitu Tebing Apparalang, Pantai Mandala Ria, dan Gua Passohara.
Baca Juga: Desa Rammang-Rammang Maros Masuk Penilaian Global Geopark oleh UNESCO
Namun yang paling terkenal adalah kearifan lokal masyarakat Desa Ara yang merupakan pengrajin Perahu Pinisi.
Bahkan, desa yang berjulukan Butta Panrita Lopi atau ahli pembuat perahu pinisi ini telah diakui oleh UNISCO sebagai salah satu Warisan Budaya tak benda dunia pada tanggal Desember 2017 di Korea Selatan.
Tak hanya Pinisi, desa wisata Ara juga menawarkan Seni Ukir Anjong dan Teba, Seni Tari Salonreng Ara, Assiusiri Kesenian Gong, dan Gendang (tunrung gandrang), Kelong, dan Doangang.
Baca Juga: Mendes PDTT Dukung Pemulihan Pariwisata Bali, Beri Izin Pembukaan Kembali Desa Wisata
Adapun pengumuman 50 besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2021 ini dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, secara virtual, belum lama ini.
Tercatat, dari total 70.000 desa di seluruh Indonesia, terdapat 1.831 desa wisata yang ikut ajang ADWI tahun ini.
Ribuan desa itu tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Sandiaga Uno mengatakan, 1.831 desa yang mendaftar di ADWI 2021, telah terkurasi menjadi 300 desa, dan kemudian dikerucutkan menjadi 100 besar desa wisata, dan terpilihlah 50 besar desa wisata terbaik.
Menanggapi itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi tiga desa wisata daerahnya yang lolos ke 50 besar Desa Wisata terbaik.
Baca Juga: Nikmati Kopi Lokal a la Doesoen Kopi Sirap di Kabupaten Semarang
"Alhamdulillah. Kita berharap bisa melaju menjadi salah satu yang terpilih nantinya," ujar Sudirman.
Menurutnya, ajang ADWI dapat memicu perangkat desa bekerja maksimal dalam mengelola dan mempromosikan desa wisata masing-masing.
"Kita berharap ini bisa memotivasi bagi pengelola Desa dalam mengembangkan dan menjadikan desa sebagai penggerak ekonomi dengan mengedepankan kearifan lokal setiap daerah," pungkasnya.
Baca Juga: Nikmati Kopi Lokal a la Doesoen Kopi Sirap di Kabupaten Semarang