Usir Hama Tikus, Peternak di Sukoharjo Kenalkan Cara Beternak Burung Hantu Jenis Tyto Alba

30 Agustus 2021 18:15 WIB
Burung Hantu Tyto Alba
Burung Hantu Tyto Alba ( bobo.grid.id)

Solo, Sonora.ID - Cara unik diterapkan petani di Sukoharjo dengan tujuan untuk mengendalikan populasi hama tikus, yaitu dengan menggunakan Burung Hantu jenis Tyto Alba.

Melihat peluang tersebut, Widodo petani asal Kabupaten Sukoharjo mulai untuk berternak Burung Hantu Tyto Alba pada tahun 2013 lalu. Ia mulai membuat kandang, dengan ukuran 10x2 meter di halaman rumahnya.

Ia mengatakan bahwa pemanfaatan burung hantu sebagai pembasmi hama alami cukup efektif.

Baca Juga: Unik! Usir Hama Tikus, Upacara Ngaben Bikul di Badung Bakar 250 Ekor Lebih

Widodo telah memulai melakukan budidaya Tyto Alba sejak Tahun 2013, dengan berbekal pelatihan yang ia ikuti di Demak.

Di dalam kandang tersebut diberikan rubuha (kandang burung hantu), dengan tujuan untuk rumah mereka kawin dan bertelur.

Ia mengungkapkan bahwa berternak Burung Hantu jenis Tyto Alba menurutnya susah – susah gampang serta membutuhkan ketekunan dan ketelitian.

Di kandang miliknya, Widodo hanya memelihara indukan dan anakan Tyto Alba.

Selain itu, kebersihan kandang, pakan, dan air harus diperhatikan, untuk menjaga kesehatan burung.

Baca Juga: Rutin Diberi Obat Cacing, Kesehatan Sapi Ternak di Palembang Terjamin

Sedangkan untuk makananya, ia biasanya menggunakan tikus yang muali diberikan sejak masih anakan sehinga saat dilepas mereka hanya memakan tikus.

Setiap hari, Widodo mencari tikus untuk memberi makan tyto alba yang ada di kandangnya.

Tyto alba yang masih anakan biasanya memakan satu ekor tikus per hari. Sementara yang berusia 3 bulan, bisa memakan 2 ekor tikus.

Baca Juga: Banyak Permintaan, Ini 7 Usaha Ternak Paling Menjanjikan dengan Modal Kecil

Sementara itu, burung hantu yang menyerang burung hantu lainnya, harus dikunci di rubuha, agar burung hantu tidak mati atau terluka.

Burung Hantu yang sudah berusia 3,5 maka sudahsiap untuk dilepas liarkan.

Terhitung mulai tahun 2013 lalu, Widodo sudah melepas liarkan Burung Hantu jenis Tyto Alba sekitar 300 ekor.

Bahkan beberapa petani menginginkan areal persawahannya untuk diberikan rubuha dan Tyto Alba.

Widodo biasanya hanya melepas liarkan didekat rumah saja dan burungnya akan terbang kemana-mana untuk mencari mangsanya. Sehingga para petani cukup memasang rubuha untuk tempat tinggalnya.

Baca Juga: Ternak Lele, Opsi UMKM yang Berpotensi Untung di Tengah Pandemi

Meski dengan sistem pelepasan burung hantu ini cukup efektif, namun upaya lain untuk membasmi hama tikus tetap harus dilakukan.

Ia menuturkan, satu burung Tyto Alba dapat membasmi 1 sampai 5 ekor tikus per harinya.

Widodo mengatakan, dia tidak memberikan harga tyto alba yang diminta para petani.

Hanya saja, ia meminta ganti pakan, sesuai usia tyto alba yang akan dilepas.

Ia mematok untuk satu ekor tikus yaitu Rp1.000,00, sehigga jika usianya 3,5 bulan tiggal dikalikan.

Saat ini, Widodo mengatakan tengah menerima pesanan untuk petani di Kabupaten Sragen.

Baca Juga: Kepada Baleg, Ridwan Kamil Paparkan Inovasi Jabar dalam Bidang Pangan

PenulisRiyani
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm