Tarian yang ditampilkan mengambil gerakan jurus-jurus dan pencak silat dan dilakukan secara spontan mengikuti irama musik. Ketika menari posisi kaki pemain kadang - kadang terbuka, kadang-kadang tertutup, sedangkan posisi lengan rata-rata sedang.
Musik dengan vocal bahasa arab diirngi dengan alat musik berupa 3 buah terbang dan 1 (satu) jedor, ditambah seruling dan beberapa harmonika. Pertunjukan ini biasanya dilakukan pada malam hari yang bertempat di halaman rumah atau masjid dengan durasi total 4-5 jam.
Namun, di jaman sekarang para pemuda di kabupaten Pemalang sudah tidak banyak yang tertarik untuk mempelajari kesenian asli Pemalang ini, tari kuntulan ini sekarang jarang dijumpai karena tergeser oleh modernitas yang membuat warga enggan mempelajarinya lagi.
Baca Juga: Punya Rencana Berkunjung ke Pemalang? Jangan Lupa Belanja Nanas Madu Khas Belik Untuk Oleh-oleh