Sonora.ID - Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, memiliki beragam kesenian yang menarik meski sekarang sudah jarang dijumpai.
Salah satu kesenian yang menarik di sana yaitu Tari Kuntulan.
Tari Kuntulan ini biasanya ditampilkan untuk menjamu tamu, hajatan, serta acara besar yang ada di Pemalang.
Selain dikenal dengan nama “kuntulan”, warga Pemalang mengenal kesenian ini sebagai Tari Trengganom.
Baca Juga: Garing dan Kriuknya Tahu Pletok Khas Randudongkal, Pemalang
Tarian yang bertema islami ini menggabungkan tarian dengan gerakan silat yang diiringi dengan rebana. Pemain Trengganom berisi 40 orang yang dimana 10 orang sebagai pemain musik dan vokalis, dan 30 orang lainya menjadi penari.
Kostum pemain terdiri dan peci yang diberi hiasan (kertep), kaos lengan pendek, celana pendek dan kaos kaki panjang. Pemain yang tugasnya menari semuanya memakai kacamata hitam.
Tarian yang ditampilkan mengambil gerakan jurus-jurus dan pencak silat dan dilakukan secara spontan mengikuti irama musik. Ketika menari posisi kaki pemain kadang - kadang terbuka, kadang-kadang tertutup, sedangkan posisi lengan rata-rata sedang.
Musik dengan vocal bahasa arab diirngi dengan alat musik berupa 3 buah terbang dan 1 (satu) jedor, ditambah seruling dan beberapa harmonika. Pertunjukan ini biasanya dilakukan pada malam hari yang bertempat di halaman rumah atau masjid dengan durasi total 4-5 jam.
Namun, di jaman sekarang para pemuda di kabupaten Pemalang sudah tidak banyak yang tertarik untuk mempelajari kesenian asli Pemalang ini, tari kuntulan ini sekarang jarang dijumpai karena tergeser oleh modernitas yang membuat warga enggan mempelajarinya lagi.
Baca Juga: Punya Rencana Berkunjung ke Pemalang? Jangan Lupa Belanja Nanas Madu Khas Belik Untuk Oleh-oleh