Sonora.ID - Sudah pernahkah mencoba nasi megono?
Nasi megono merupakan makanan khas orang pantura di Jawa tengah. Biasanya banyak ditemui di sepanjang jalan pantura dari Kabupaten Batang, Pekalongan hingga ke Kabupaten Pemalang.
Namun sebenanya megono berasal dari Kabupaten Pekalongan, disana sangat banyak warung di pinggir jalan yang menjual nasi megono.
Baca Juga: Siap-siap! Durasi Video TikTok Bakal Diperpanjang Jadi 5 Menit
Nasi Megono ini merupakan makanan yang berbahan dasar nangka muda yang dicacah sampai potonganya kecil namun tidak terlalu halus lalu dicampur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui dengan berbagai macam rempah.
Penyajianya yaitu nasi diberi megono yang sudah matang dan biasanya disajikan bersama ikan asin serta tempe mendoan yang hangat. Selain enak, harganya juga sangat terjangkau biasanya dijual dengan harga Rp 3.000-Rp 10.000 saja tergantung lauk yang diinginkan.
Sejarah terciptanya nasi megono atau biasa disebut sego megono ini yaitu dahulu saat sebelum Indonesia merdeka, pada masa penjajahan Belanda.
Baca Juga: Kenikmatan Hakiki Kerupuk Rambak Khas Kendal
Konon keadaan tanah di Purworejo, Pekalongan hingga Pemalang sangat subur, tetapi karena sedang dijajah keadaan tak memungkinkan mereka untuk menumbuk padi untuk menjadi nasi.
Sehingga tak ada ruang untuk mengolah lahan atau menjual beras ke pedagang–pedagang beras waktu itu, hasil panen pari pun anjlok! Mereka yang saat itu kesusahan di bidang pangan pun memutar otak untuk mengganti masakan yang cepat untuk di olah dan akhirnya membuat megono ini.
Pada saat itu megono ini juga jadi makananan untuk tentara, di mana ketika tentara masuk dan singgah ke dalam kampung–kampung kecil warga akan menyiapkan nasi megono yang cepat dan tepat untuk di hidangkan.
Nasi megono inilah yang mengenyangkan perut warga Pekalongan, tanpa olahan nasi megono pun para warga dan tentara tak bisa bertahan dari masa peperangan jaman Belanda.
Baca Juga: Dawet Siwalan, Minuman Berbuka Puasa Kaya Manfaat Khas Masyarakat Pesisir Pantura Jateng