Selain Penurunan Biaya Hidup, Anies Sebut Program Air PAM Jaya Berpengaruh pada Penurunan Tanah Jakarta

1 September 2021 21:45 WIB
 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam diskusi bersama Balkoters Jaya (01/09/2021)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam diskusi bersama Balkoters Jaya (01/09/2021) ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengstakan program air bersih dari Pemprov melalui pam jaya berdampak cukup besar bagi penurunan biaya hidup rumah tangga.

Anies mengilustrasikan warga Jakarta yang perbulannya mengeluarkan Rp 600.000 hingga Rp 700.000 untuk air bersih, menjadi cukup dengan uang Rp 125.000/bulan dengan adanya air PAM, karena harganya hanya Rp 3,550/m³ subsidi dari Pemprov DKI.

"Sekarang cukup dengan mengeluarkan uang Rp 125.000 / bulan karena harga per meter kubik hanya Rp 3.550" kata Anies dalam diskusi virtual, Rabu (01/09/2021).

Baca Juga: Belum Setor Dividen, Ini Alasan Sejumlah BUMD Makassar

Mulai Agustus 2021, ada 7 kategori kelompok tarif air perpipaan yang berlaku di Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

Sebelumnya, tarif di Kepulauan Seribu mulai dari Rp 25.000/ m³ untuk kelompok tarif sosial hingga Rp 39.000/m³ untuk kelompok tarif tertinggi.

Saat ini, tarif di Kepulauan seribu setara dengan tarif air di kota administrasi lainnya.

Pelanggan PAM Jaya di Kepulauan Seribu dalam kategori rumah tangga dikenakan tarif kelompok konsumsi kubikasi pertama mulai dari Rp 3.550/m³ dari sebelumnya Rp 32.000/m³ yakni penggunaan mulai dari 0-3 m³.

Perubahan tarif ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta nomor 57 tahun 2021.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Soroti Kinerja PDAM, Utang Dividen dan Pegawai Membludak

Selain penurunan biaya hidup, Anies mengatakan air PAM juga berakibat pada keselamatan kota.

Dengan tersedia air PAM, maka pengambilan air tanah jadi berkurang.

Anies mengklaim jumlah penurunan tanah di Jakarta ikut berkurang dari lebih dari 20 titik menjadi 5 titik.

"Bagi keselamata kota. Apa yang terjadi, kegiatan pengambilan air tanah menjadi berkurang, sehingga di Jakarta kita sadari bahwa selama beberapa tahun terakhir ini permukaan tanah yang dulunya jumlah penurunan itu ada lebih dari 20 titik sekarang sudah turun menjadi 5 titik dari lebih dari dua puluh. Itu menunjukan apa, bahwa kegiatan pengambilan air tanah berkurang. Berkurang karena apa, karena sudah ada pasokan air dari tempat lain  dan dalam hal ini salah satunya lewat progam PAM" jelas Anies.

Baca Juga: Anies Sebut Vaksinasi DKI Capai 105 Persen, Gilbert: Penyimpangan Informasi

Pemprov DKI akan prioritaskan daerah yang paling kesulitan mendapatkan air bersih, yaitu kepulauan seribu dan daerah yang belum ada jaringan perpipaan.

Di dua tempat itulah diprioritaskan layanan air bersih bersubsidi dan memastikan bahwa ada kios air PAM agar bisa mendapatkan air bersih dengan harga terjangkau.

Subsidi dan kios air merupakan solusi jangka pendek yang menurut Anies bukan solusi permanen.

Sehingga jaringan perpipaan dan pemanfaatan sumber daya air di Jakarta menjadi solusi permanen.

Baca Juga: Menanggapi Harga PCR yang Diminta Presiden, Anies Baswedan akan Lakukan Pengecekan di Jakarta

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm