Sonora.ID - Jajanan pasar khas Indonesia memiliki ragam yang tentunya bercita rasa unik dari masing-masing daerah.
Biasanya jajanan pasar ini dijajakan para penjual pada pagi hari.
Ada satu jajanan pasar yang cocok dikonsumsi sebagai sarapan, yaitu arem-arem.
Hal ini karena, arem-arem jadi sajian yang cukup mengenyangkan.
Makanan tradisional yang berbahan dasar beras ini umum ditemukan di banyak daerah, seperti di Yogyakarta, Solo dan daerah lain di Jawa.
Baca Juga: Cara Membuat Arem-arem Isi Ayam, Cocok untuk Menu Berbuka Puasa
Tidak diketahui dari mana asal usul nama arem-arem, yang jelas arem-arem kalau dimakan, harus “marem” atau maksudnya membuat kenyang.
Selain itu, sajian semacam lemper ini, isian di dalamnya juga harus “marem” disantap.
Dalam proses pembuatannya, arem-arem biasanya berisi nasi aron yang dipadatkan dan diberi bahan isian, yaitu sayuran, tempe, tahu, atau ayam.
Isian arem-arem tradisional pada umumnya adalah sayuran atau sambal goreng tempe, tahu dan ati ayam.
Namun, seiring berjalannya waktu, isian arem-arem sudah beragam.
Mulai dari telur, daging cincang, hingga ditambahkan saus atau mayones.
Baca Juga: Berkunjung ke Purbalingga? Wajib Banget Cobain Kuliner Soto Bancar
Proses selanjutnya setelah diberi isian, nasi digulung dan dibungkus menggunakan daun pisang.
Tahap terakhir adalah kukus selama kurang lebih 3 jam. Setelah itu, arem-arem siap disantap.
Bahan isian pada arem-arem berfungsi seperti lauk pauk.
Sebagai menu sarapan, arem-arem makin nikmat disantap bersama aneka gorengan, seperti bakwan, tahu isi, atau tempe mendoan.
Baca Juga: Nasi Liwet Stroberi Kuliner Unik di Tawangmangu Yang Menjadi Destinasi Baru
Selain itu, arem-arem juga banyak menjadi suguhan di berbagai acara seperti hajatan, rapat, seminar dan lain sebagainya.
Kini banyak penjual arem-arem yang menjual dengan aneka isian yang “marem” yang bisa Anda dapatkan dengan mudah.
Mulai dari penjual yang berjualan secara tradisional di pasar atau catering yang menyediakan menu arem-arem yang dijual lewat daring.
Untuk harganya pun bervariasi, tergantung isian yang disajikan, biasanya berkisar Rp. 3.000,- hingga Rp. 5.000,- per bungkusnya.
Baca Juga: Berkunjung ke Purbalingga? Wajib Banget Cobain Kuliner Soto Bancar